Pertanianku — Saat ini tren bertanam di perkotaan (urban farming) sedang meningkat. Banyak masyarakat perkotaan yang mulai tertarik menanam sayuran di pekarangan untuk mengisi waktu luang dan beberapa alasan lainnya. Ada beberapa jenis sistem menanam yang bisa digunakan, di antaranya akuaponik. Pengertian akuaponik sendiri adalah sistem menanam hidroponik yang dipadukan dengan sistem akuakultur.
Akuakultur adalah bagian dari pengelolaan air pada budidaya ikan di kolam. Pengelolaan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas ikan yang ada di dalamnya sehingga ikan tetap sehat meskipun padat tebar yang digunakan cukup besar.
Tingkat padat tebar yang tinggi dapat menyebabkan jumlah amonia di dalam kolam semakin meningkat. Amonia tersebut didapatkan dari sisa pakan yang tidak dimakan dan kotoran ikan. Amonia sangat berbahaya bagi ikan karena dapat menyebabkan kematian. Nah, pada saat itulah akuakultur berperan penting untuk menjaga kesehatan kolam budidaya.
Akuakultur akan berperan untuk mengelola air dengan mengatur pH, oksigen terlarut, suhu, serta kuantitas dan kualitas pakan. Hal ini dipakai dalam proses menanam tanaman sayur secara akuaponik.
Selanjutnya, hidroponik adalah budidaya tanaman dengan sumber nutrisi yang berasal dari bahan terlarut. Tanaman akan dipelihara pada media yang bebas tanah dan disesuaikan dengan kebutuhannya.
Karena tanaman tidak dipelihara di tanah, tanaman harus menerima perhatian yang cukup penting untuk menjaga kesehatan lingkungan untuk akar tumbuh, pH air, dan oksigen terlarut.
Dari dua pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa pengertian akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dan hidroponik yang mampu mendaur ulang air bernutrisi dengan menggunakan sebagian kecil air untuk pertumbuhan ikan dan tanaman secara terpadu.
Pada dasarnya sistem akuaponik sama seperti sistem mina padi yang sudah digunakan oleh masyarakat pedesaan untuk menanam padi dan ikan bersamaan pada satu lahan. Namun, kini sistem tersebut dimodernisasi menjadi lebih mudah dan ringkas. Dengan begitu, masyarakat perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan bisa menerapkan sistem akuaponik itu sendiri.
Saat ini sistem akuaponik bisa diterapkan pada sebuah instalasi yang bisa menampung media tanam, bukan hanya di lahan seperti mina padi. Media tanam yang digunakan adalah batu, kerikil, dan masih banyak lagi.
Anda bisa mempelajari akuaponik lebih jauh lagi dalam buku Akuaponik: Panen Sayur dan Bonus Ikan terbitan Penebar Swadaya. Pada buku ini terdapat banyak foto yang bisa membantu Anda memahaminya dengan mudah. Segera hubungi admin Penebar Swadaya agar Anda mendapatkan potongan harga untuk pembelian buku praktis ini.