Pertanianku — Sumber air menjadi salah satu faktor penting yang harus dipersiapkan ketika Anda ingin memulai budidaya lele. Pasalnya, meskipun lele terkenal sebagai ikan yang mudah dipelihara, sumber air tetap menjadi hal prioritas yang harus dipertimbangkan secara masak-masak. Lalu, bagaimana jika air bersumber dari hujan atau lebih singkatnya air hujan, apakah air tersebut bisa digunakan untuk budidaya lele?
Air hujan sebenarnya tidak bisa langsung digunakan sebagai sumber air untuk budidaya lele. Seperti yang Anda ketahui, air hujan yang masuk ke kolam dapat menyebabkan benih lele stres dan mati. Hal tersebut lantaran disebabkan oleh tingkat keasaman kolam berubah dan suhu menurun menjadi terlalu dingin.
Kondisi air kolam tersebut dapat menyebabkan telur ikan lele dapat mengalami perlambatan penetasan atau langsung mengalami gagal menetas dan busuk.
Namun, sebenarnya air hujan juga dapat digunakan untuk budidaya dan pemijahan ikan lele. Syaratnya, air kolam yang digunakan terlebih dahulu adalah air sungai, air irigasi, atau sumur bor. Kuras air kolam hingga menjadi setengah bagian, lalu tambahkan air hujan hingga kolam terisi penuh. Diamkan air kolam untuk diendapkan selama 24 jam.
Untuk meningkatkan pH air, gunakan soda kue atau fermipan (ragi instan) sebanyak ¼ sendok teh per 1.000 liter air. Anda bisa kalkulasikan dengan total volume air kolam yang dimiliki. Lalu, endapkan kembali selama 24 jam dan air kolam baru bisa digunakan untuk pemijahan.
Cara lain untuk menetralisir air hujan bisa dilakukan dengan 1 sendok makan soda kue merek apa saja. Lalu, seduh dengan air dingin sebanyak ½ liter air, aduk hingga rata dan sebarkan ke dalam kolam yang berisikan air hujan. Endapkan selama 2 hari, lalu air tersebut baru bisa digunakan untuk budidaya ikan lele.
Jika Anda membutuhkannya hanya untuk budidaya pembesaran ikan lele, pengendapan air hujan bisa dilakukan dengan menambahkan serbuk kapur sebanyak 10—20 gram/m3 ke dalam satu ember yang sudah berisi air. Lalu, tebarkan ke dalam kolam pengendapan hingga merata dan endapkan selama 2—3 hari.
Setelah itu, pindahkan air bagian atas ke kolam lain, lalu endapkan kembali selama 1 minggu agar suhu, pH, serta oksigen di dalam air stabil. Air kolam ini tidak bisa digunakan untuk pemijahan dan penetasan.