Pertanianku — Ada banyak jenis media tanam yang bisa digunakan dalam instalasi hidroponik, salah satunya adalah arang sekam. Semua jenis media tanam yang bisa digunakan untuk hidroponik sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa Anda sesuaikan sendiri dengan kebutuhan serta kemampuan.

Media arang sekam sering digunakan oleh para hobiis tanaman karena harganya murah dan ringan sehingga mudah dibawa atau dipindah. Singkatnya, arang sekam dibuat dengan cara meletakkan sekam padi di atas tungku pembakaran. Setelah itu, sekam dibakar hingga sebelum menjadi abu sekam, kemudian disiram dengan air. Arang sekam inilah yang digunakan sebagai media tanam.
Penggunaan arang sekam dinilai lebih ekonomis sehingga sering digunakan oleh para petani. Salah satunya adalah paprika. Tanaman ini sering dijadikan bahan tambahan pada beberapa menu masakan.
Media tanam yang harus disiapkan ada dua, yaitu pasir halus untuk media persemaian dan arang sekam untuk media tanam tanaman dewasa. Sebelum ditanam, bibit harus disemai terlebih dahulu pada bak plastik, kotak kayu, pot plastik, atau polibag berukuran 10—12 cm. Wadah persemaian tersebut diisi oleh pasir halus dan benih ditebar di atasnya.
Setelah benih sudah mengeluarkan 2—3 daunnya, siapkan wadah untuk menanam tanaman dewasa. Wadah yang digunakan biasanya polibag. Berikan lubang pada bagian pinggir polibag sebanyak 4 buah dan lubang di bagian bawah sebanyak 1 buah. Lubang tersebut berfungsi untuk membuang air siraman yang berada di dalam media.
Isi arang sekam ke dalam polibag tersebut dan tanam bibit yang sudah siap ditanam. Saat proses pencabutan bibit harus dilakukan dengan hati-hati, agar bagian akar tidak rusak. Selama proses perawatan, pohon harus mendapatkan penyiraman secara rutin dengan dosis yang tepat dan dilakukan di waktu yang tepat pula. Hal ini dikarenakan media tanam hidroponik ini bersifat porous tidak mengikat air sehingga harus disiram sesering mungkin.
Penyiraman dapat dilakukan secara manual dengan alat bantu sederhana berupa gembor atau hand sprayer. Atau, dapat pula diberikan secara otomatis dengan sprinkle irrigation system atau drip irrigation system. Sistem penyiraman yang sebaiknya digunakan adalah pompa otomatis karena dinilai lebih praktis dan larutan yang diberikan dapat tersebar secara merata pada setiap tanaman.