Pengolahan Ikan Cucut Asap

Pertanianku – Ikan cucut asap biasa diolah secara tradisional dengan cara memanggang ikan di atas bara api yang bahan bakarnya terdiri atas kayu, tempurung kelapa, atau sabut kelapa. Proses pengasapan semacam ini menghasilkan ikan asap yang kandungan asap dan tingkat kematangannya tidak merata, warna dan flavor-nya tidak seragam, serta cepat mengalami penurunan mutu karena ikannya pun masih basah atau setengah kering.

Pengolahan Ikan Cucut Asap

Ikan menjadi cepat berbau agak pesing dan berlendir hanya dalam waktu 1—2 hari setelah proses produksi. Untuk memperpanjang daya awetnya, pengasapan dapat dibantu dengan mengkombinasikan pengasapan/pemanggangan dengan perlakuan asap cair. Caranya adalah mencelupkan produk dalam asap cair sebelum dipanggang. Dengan cara ini, produk lebih seragam dan keawetan ikan dapat ditingkatkan selama 1—2 hari.

Pengolahan ikan cucut asap terdiri atas beberapa tahapan, yaitu pemotongan daging, penusukan, perendaman dalam asap cair, penirisan, dan pemanggangan.

a. Pemotongan daging

Biasanya ikan cucut dibeli sudah dalam bentuk daging ikan yang dipotong besar-besar berukuran 1—2 kg setiap potong. Setelah dibersihkan dari sisa darah dan kotoran yang menempel, daging cucut dipotong persegi kecil-kecil dengan ukuran sekitar 3 cm x 3 cm x 3 cm. Ukuran ini hanya sebagai perkiraan saja dan tidak harus berbentuk seperti kubus, yang penting setiap potongannya cukup seragam.

b. Penusukan

Daging yang sudah terpotong kecil-kecil tersebut ditusuk dengan tusukan bambu seperti dalam pembuatan sate, kemudian dikumpulkan dalam keranjang plastik untuk selanjutnya siap direndam dalam larutan asap cair.

c. Perendaman dalam asap cair

Sate daging cucut kemudian diatur di dalam wadah berupa bak atau ember plastik dan direndam dengan menggunakan 5% larutan asap cair selama sekitar 1 jam.

d. Penirisan

Daging yang sudah direndam dalam asap cair ditiriskan hingga air sudah tidak menetes lagi dari daging. Sate cucut ini siap untuk dipanggang dan diasapi.

e. Pemanggangan dan pengasapan

Pemanggangan dan pengasapan dilakukan di tempat pemanggangan (lemari pengasap) yang sudah disiapkan. Bahan bakar yang dipakai dapat berupa sabut kelapa, tempurung kelapa, atau kayu bakar. Pemanggangan dihentikan setelah daging berwarna kekuningan merata. Kemudian produk siap untuk dipasarkan.

Sumber: Buku Asap cair