Pengolahan Kolam yang Tepat untuk Ikan Patin

PertaniankuKolam ikan patin yang akan digunakan harus diolah terlebih dahulu agar kolam tersebut siap digunakan dan tidak membahayakan ikan patin yang akan dipelihara. Pada dasarnya pengolahan kolam meliputi pengeringan dan pengolahan dasar kolam.

kolam ikan patin
foto: pertanianku

Pengolahan kolam bertujuan membuat tanah kolam menjadi gembur, proses aerasi di dalam tanah berjalan dengan lancar, mempercepat proses dekomposisi senyawa organik, dan membuang gas beracun yang berada di dalam air.

Pembalikan tanah

Pada pengolahan tanah di dasar kolam, tanah dibalik dengan cara pembajakan atau pencangkulan. Tanah dasar kolam yang baru dibalik kemudian diangin-anginkan. Pembalikan tanah akan membuat racun-racun di dalam tanah menguap dan menciptakan lapisan yang kedap air.

Meratakan dasar kolam

Pada saat mengolah dasar kolam, hendaknya dasar kolam dibuat rata dengan kemiringan lebih kurang 3 persen ke arah kemalir yang membujur dari pintu pemasukan air hingga pintu pengeluaran air.

Membuat kemalir

Pada saluran tengah atau kemalir diberi kobakan atau kowen. Bila sudah dangkal, kemalir sebaiknya diperdalam lagi agar ketika pemanenan ikan-ikan bisa berkumpul dengan leluasa dan mempermudah proses panen. Fungsi lain kemalir dan kowen adalah sebagai tempat berlindung ikan patin pada siang hari dari predator (pemangsa) yang mengancam.

Kemalir dibuat dengan ukuran lebar 50—80 cm dan kedalaman 30—40 m. Posisi kemalir dibuat dari pintu pemasukan air hingga pada pintu pengeluaran air. Sementara itu, kowen dibuat di tengah atau pinggir kolam dengan ukuran panjang 1— 2 m, lebar 1—2 m, dan kedalaman 0,5—1 m.

Membuat tanggul pada kowen

Selanjutnya, kowen atau kobakan diberi tanggul sehingga terlihat seperti kolam kecil di tengah kolam. Kowen atau kobakan berfungsi melepaskan benih saat penebaran dan tempat untuk menangkap ikan saat panen. Posisi kowen atau kobakan terhubung dengan saluran kemalir.

Pemupukan dan pengapuran

Setelah proses pengolahan dasar kolam usai, Anda bisa melanjutkan ke proses pengapuran dan pemupukan untuk membuat kolam lebih subur.

Pengisian air

Pada proses pengirisan air, air tersebut dibiarkan terlebih dahulu selama 5—7 hari hingga plankton tumbuh dengan baik di dalam kolam. Pertumbuhan plankton ditandai dengan perubahan warna air menjadi hijau atau cokelat. Saat benih ditebar ke dalam kolam, ketinggian air harus dipertahankan pada posisi 40—50 cm.