Pertanianku — Pengolahan mahkota dewa banyak dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan. Khasiatnya mengobati berbagai jenis penyakit membuat pamor tanaman asal Papua ini naik.

Bagian-bagian tanaman mahkota dewa perlu mendapatkan perlakuan khusus. Perlakuan itu meliputi penyortiran, pencucian, pemotongan, pengeringan, penyangraian, dan perebusan. Buah mahkota dewa harus segera diolah setelah dipanen agar kandungannya tidak berkurang.
Pertama, lakukan penyortiran pada bagian tanaman yang akan digunakan. Penyortiran ini berguna untuk memisahkan bahan baku tersebut memenuhi syarat atau tidak sebagai tanaman sumber obat. Selain itu, penyortiran juga berguna untuk memilah kualitas hasil panen. Pilih yang masih segar, tidak busuk, dan tidak cacat.
Buah yang sudah dipilih, kemudian dicuci dengan air mengalir. Selanjutnya, buah diangin-anginkan untuk mengeringkan air sisa cucian selama kurang lebih satu hari. Setelah itu, buah mahkota dewa pun siap dijemur di bawah terik sinar matahari sambil beberapa kali dibolak-balik.
Penjemuran buah dalam bentuk utuh memang lebih sulit. Namun, ada beberapa konsumen, terutama dari luar negeri, yang lebih senang mengonsumsi buah mahkota dewa kering dalam bentuk utuh. Buah mahkota dewa kering yang masih utuh bisa memudahkan pengenalan penampilan buah.
Biasanya buah mahkota dewa akan dijemur ketika sudah dipotong-potong menjadi bentuk yang lebih pipih. Pemotongan dilakukan agar buah lebih cepat kering. Anda bisa menggunakan pisau antikarat untuk memotong agar tidak ada reaksi kimia yang terjadi pada daging buah. Iris daging buah setipis mungkin dengan pisau tersebut.
Pengeringan dilakukan dengan tujuan menghilangkan zat beracun yang banyak terdapat pada tanaman bernama ilmiah Phaleria macrocarpai ini.
Cara pengeringan pun dilakukan dalam beberapa tahap. Langkah pertama, jangan keringkan langsung buah tersebut di bawah sinar matahari. Angin-anginkan buah selama 1—2 hari. Kemudian, lakukan pengeringan saat matahari tidak terlalu terik.
Selain dengan cara dijemur, buah juga bisa dikeringkan dengan menggunakan oven. Pengeringan juga dilakukan di atas perapian dengan rak setinggi dua meter. Cara ini biasa digunakan saat sedang musim penghujan. Pembalikan dilakukan agar buah yang dijemur terhindar dari serangan jamur.
Penjemuran dilakukan selama 3—4 hari. Buah kering bisa diolah lebih lanjut jika berat buahnya sudah berkurang. Penyusutan berat buah ini sebanyak 70—80 persen dari berat awal. Misalnya, berat awal buah mahkota dewa adalah 1 kilogram menjadi hanya 2—3 ons.
Setelah kering, buah disangrai selama lima menit di atas api kecil. Tujuannya, mematikan bakteri yang menempel pada bagian buah selama penjemuran. Saat hendak mengonsumsinya, rebus dengan panci dari kuali tanah, panci keramik, panci gelas, atau panci email.