Pertanianku – Kacang tunggak ditanam dengan biji. Kebutuhan benih sebanyak 20—25 kg /ha. Populasinya 45.000—50.000 lubang tanam per ha. Mula-mula lahan yang akan digunakann diolah dengan pacul atau garpu sedalam 30 cm. Kemudian diberi pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 10—20 ton/ha. Pupuk kandang disebar merata di atas lahan yang telah diolah. Pada lahan dibuatkan selokan untuk drainase dan jalan pekerja kebun (jalan setapak) selebar 30—40 cm. Pembuatan bedengan tidak diperlukan untuk penanaman kacang tunggak. Justru yang perlu diperhatikan adalah pembuangan air yang menggenang berjalan baik.
Hal itu disebabkan oleh sifat genangan air yang dapat merusak tanaman (mudah terserang penyakit busuk akar). Selanjutnya pada lahan dibuat lubang tanam dengan jarak 30—40 cm dalam barisan lubang yang sejajar dengan kemiringan lahan atau arah timur barat (menghadap matahari), dan 50—60 cm antara barisan.
Pembuatan lubang diikuti dengan penanaman benih sebanyak 2 biji/ lubang. Kemudian lubang ditutup tanah (tipis saja) atau kompos (pupuk kandang matang). Pembuatan lubang tersebut disesuaikan dengan jarak tanam 30 cm x 60 cm atau 40 x 50 cm, dan habitus tanaman kacang tunggak yang berserak (rossete).
Sumber: Buku Kacang Sayur