Pertanianku – Sebelum menanam kacang panjang, perlu dilakukan persiapan lahan terlebih dahulu. Mula-mula, ditetapkan lahan yang akan digunakan untuk bertanam kacang panjang, lalu diolah dengan pacul atau garpu sedalam 30 cm. Setelah diolah, tanah dibuat bedengan dengan lebar 100 cm atau 120 cm, tergantung pada jarak tanam yang akan digunakan. Idealnya jarak antara baris lubang adalah 80 cm atau 100 cm, sedangkan jarak tanam yang dapat digunakan adalah 25 cm x 80 cm atau 20 cm x 100 cm.
Masing-masing bedengan berisi dua baris tanaman kacang panjang. Di antara bedengan tersebut dibuat selokan atau jalan setapak dengan lebar 30 cm. Fungsinya adalah untuk akses jalan bagi para pekerja sekaligus sebagai saluran drainase pembuangan air hujan yang berlebihan. Akan tetapi, pembuatan selokan ini tidak diperlukan untuk bertanam kacang panjang di pekarangan/kebun sempit.
Untuk lahan yang tandus, dapat ditambahkan pupuk kandang matang sebanyak 10—15 ton/ha. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa pemberian pupuk kandang yang berlebihan pada lahan yang subur dapat menghambat aktivitas bakteri Rhizobium dalam mengikat nitrogen dari udara bebas dalam simbiosis mutualisme.
Penanaman benih kacang panjang idealnya dilakukan menjelang akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Sebelumnya, buat lubang kecil pada bedengan dengan menggunakan tugal. Benih kacang panjang dimasukkan dalam lubang sebanyak 2 biji per lubang, lalu lubang ditutup dengan tanah (tipis saja) agar benih tidak dimakan burung atau ayam. Beberapa petani ada yang menutup lubang dengan abu dapur atau pupuk organik padat. Setelah 4—7 hari, biasanya biji mulai tumbuh muncul ke atas tanah.
Sumber: Buku Kacang Sayur