Pertanianku – Molekul protein mengandung nitrogen, sulfur, dan fosfor yang berguna untuk pembentukan jaringan tubuh baru, pertumbuhan, dan merupakan sumber energi. Protein lebih banyak dibutuhkan oleh domba yang sedang tumbuh atau domba muda. Protein juga digunakan untuk menggantikan jaringan tubuh yang sudah rusak pada domba dewasa atau lanjut usia.
Domba sebagai hewan ruminansia dapat memanfaatkan senyawa nitrogen bukan protein sebagai sumber protein karena bantuan mikroorganisme dalam retikulum dan rumen. Mikroorganisme tersebut dapat mengubah nitrogen non-protein menjadi protein mikroba. Jumlah pemberian nitrogen non-protein ini, misalnya urea, tidak boleh lebih dari 3% dari seluruh bahan kering yang dikonsumsi Bahan pakan yang memiliki kadar protein bermutu tinggi adalah bahan pakan yang kandungan proteinnya mendekati susunan protein tubuh domba, seperti tepung ikan dan tepung darah. Akan tetapi, ransum domba tidak memerlukan protein yang bermutu tinggi seperti pada ternak ayam atau babi. Alasannya karena domba tergolong hewan ruminansia yang di dalam rumennya akan terjadi proses pencernaan yang sempurna. Domba yang mengalami kekurangan hijauan, khususnya jenis leguminosa, dapat diberi pakan tambahan berupa pakan penguat yang banyak mengandung protein. Pakan penguat ini untuk mengatasi kekurangan zat-zat yang terdapat dalam hijauan tadi. Sebaliknya, apabila di dalam ransum terlalu banyak kandungan protein, kelebihan protein yang tidak terpakai akan dibuang keluar bersama kotoran dan urin. Dalam hal itu, keuntungannya adalah kotorannya yang dapat digunakan sebagai pupuk. Berikut adalah bahan pakan yang dapat digunakan sebagai sumber protein.
a) Pakan penguat: tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dan bungkil kacang tanah.
b) Hijauan: semua jenis leguminosa seperti daun turi, lamtoro, kaliandra, dan Glyricidia.
Sumber: Buku Beternak Domba