Pentingnya Pakan Dalam Penggemukan Sapi

Pertanianku – Pada usaha penggemukan, masalah yang sering ditemui adalah bobot awal sapi bakalan yang tidak seragam, kualitas dan kuantitas pakan rendah, dan waktu pemeliharaan yang lama. Ketiga hal tersebut saling terkait, tetapi yang banyak terjadi di masyarakat adalah masalah penyediaan pakan.

Kotoran Sapi Sebagai Pupuk Kandang

Pada pemeliharaan sapi apa adanya, pemberian pakan hijauan seperti rumput lapangan, rumput unggul, limbah pertanian, leguminosa, dan hijauan lain dianggap sudah memenuhi kebutuhan pakan sapi. Padahal, untuk penggemukan sapi dengan laju pertambahan bobot sekitar 1 kg per hari, pemberian pakan hanya dengan hijauan tidak akan bisa terpenuhi. Untuk memacu per tambahan bobot harian sapi yang tinggi, diperlukan pakan konsentrat sebagai pakan penguat. Dengan demikian, kebutuhan gizi pada sapi akan terpenuhi dan pertambahan bobotnya juga bisa tercapai. Sebagai contoh, sapi putih (PO) yang mendapat pakan rumput lapangan dan jerami padi, bobot badan yang dicapai berkisar 0,24 kg/ ekor/hari dibandingkan dengan sapi potong yang mendapat pakan rumput lapang dan jerami dengan ditambahkan konsentrat, bobot badan yang dicapai 0,65 kg/ekor/hari. Contoh tersebut masih di bawah target pertumbuhan sapi potong yang dicanangkan dalam Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi, yaitu pertambahan bobot sapi potong Peranakan Onggole (PO) di atas 0,7 kg/ekor/hari, sapi keturunan di atas 0,9 kg/ekor/hari dengan bobot potong sapi PO lebih dari 400 kg dan sapi keturunan lenih dari 500 kg.

Sebagai peternak sapi potong, sebaiknya Anda mengetahui bobot dan pertambahan bobot per hari pada beberapa bangsa sapi. Bobot dan pertambahan bobot per hari masing-masing sapi dapat dilihat pada Tabel 3.

 

Sumber: Buku penggemukan Sapi Potong Hari per Hari