Pentingnya Peremajaan Pohon Kopi

Pertanianku — Pemangkasan menjadi salah satu langkah dalam memelihara pohon kopi yang harus dilakukan guna menjaga tingkat produktivitas tanaman. Tujuan pemangkasan ada banyak, seperti menjaga bentuk pohon, meningkatkan produktivitas, hingga peremajaan pohon kopi.

peremajaan pohon kopi
foto: Pertanianku

Pemangkasan untuk peremajaan pohon kopi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki tanaman kopi yang sudah rusak. Tujuannya adalah mengembalikan kondisi tanaman agar produktif kembali sehingga bisa menghasilkan biji kopi yang bernilai ekonomi.

Kebun kopi dikatakan sudah membutuhkan peremajaan apabila produksi dan mutu biji kopi yang dihasilkan sudah terlalu rendah. Hal tersebut bisa disebabkan oleh umur tanaman yang sudah terlalu tua, tetapi tanaman masih terlihat mengalami pertumbuhan batang dan sistem akarnya terlihat normal serta sehat.

Penurunan produktivitas juga bisa karena bahan tanaman yang ketinggalan berasal dari semaian asalan dengan keragaman yang tinggi. Dengan begitu, mutu biji kopi yang dihasilkan juga rendah dan populasi tanaman kopi masih cukup lengkap di atas 50 persen dari populasi awal.

Rehabilitasi pohon kopi berdasarkan bagian tanaman dibedakan menjadi rehabilitasi batang dan rehabilitasi cabang. Rehabilitasi batang dilakukan dengan memotong batang kopi setinggi 50 cm dari permukaan tanah, kemudian membiarkan tunas air tumbuh. Selanjutnya, pilih 1—2 tunas air yang bagus untuk dipelihara. Tunas air yang bagus dapat disambung dengan klon yang dianjurkan menggunakan entres batang atas ortotrop.

Sementara itu, rehabilitasi cabang dilakukan dengan memotong cabang-cabang yang sudah tua dan tidak produktif. Cabang tersebut dapat disambung dengan entres batang atas yang unggul.

Rehabilitasi yang dilakukan berdasarkan jumlah pohon dapat dibedakan menjadi rehabilitasi total, rehabilitasi selektif, dan rejuvenasi sistematik atau bertahap.

Rehabilitasi total dilakukan pada semua pohon kopi yang berada di dalam kebun dan dilakukan serentak. Rehabilitasi selektif dilakukan pada pohon yang sudah tua, rusak, atau sakit. Sementara itu, rejuvenasi sistematik dilakukan secara bertahap berurutan dari kondisi kemampuan pohon. Misalkan, tahun pertama dilakukan rehabilitasi pada 50 persen pohon yang sudah tua dan di tahun kedua dilakukan rehabilitasi kembali untuk sisa pohon yang ada.

Untuk perkebunan kopi rakyat, sistem rehabilitasi yang disarankan adalah rehabilitasi cabang atau batang sistematik.