Pertanianku — Selain hama, serangan penyakit merupakan ancaman yang harus diantisipasi oleh para petani. Salah satunya adalah penyakit antraknosa buah yang biasa disebut dengan bercak atau bintik buah. Penyebab penyakit ini adalah cendawan Collectotrichum gloesporioides Penz (Syn. Gloeosporium mangifera Penz).

Buah yang terserang penyakit ini adalah buah yang masak dan memiliki gejala seperti bercak-bercak hitam. Kadang, bercak yang berada di kulit sedikit cekung atau permukaan kulitnya retak. Jika dibiarkan, bercak akan semakin banyak hingga menyatu menjadi bercak hitam yang sangat besar.
Penyakit antraknosa buah yang dibiarkan dapat menyebabkan pangkal buah menjadi hitam semua atau bahkan seluruh permukaan kulit menjadi hitam. Terkadang, bercak hanya pada bagian pangkal dan terdapat garis-garis bercak menuju ujung buah.
Penyebaran penyakit ini akan semakin masif karena spora jamur yang mudah tersebar pada saat musim hujan, embusan angin, ditularkan dengan serangga lain, dan dipegang-pegang oleh manusia. Infeksi penyakit ini sudah bisa terjadi dari masa berbunga, buah masih hijau atau pada saat buah sudah masak.
Spora akan menyerang daging buah dengan cara menembus pori-pori kulit buah dan masuk ke bagian dalam buah. Pada buah yang sudah masak, kadang bisa terjadi infeksi laten. Kemudian, buah yang sakit dan disimpan selama 3—4 hari akan berubah menjadi warna hitam.
Sementara, buah muda yang terserang penyakit ini akan mengalami penghambatan pertumbuhan atau tumbuh kerdil dan mudah rontok sebelum waktunya. Jika yang diserang adalah bunganya, harapan panen akan gagal total karena tidak bisa melanjutkan masa pembuahan. Serangan ini akan semakin bertambah hebat pada saat udara lembap, banyak awan, sering hujan, dan malam hari terdapat banyak embun.
Penyakit antraknosa tidak hanya menyerang buah, penyakit ini juga menyerang ranting dan daun. Daun yang terserang akan membentuk bercak-bercak oval tak beraturan dan berwarna cokelat. Saat udara lembap, bercak akan semakin mudah menyebar.
Serangan ini dapat dicegah dengan mencuci bersih buah mangga yang sudah dipanen, lalu keringkan. Mencuci buah yang dipanen dapat mengurangi risiko penyakit antraknosa buah. Selain itu, jika pohon terlalu rimbun atau rapat, sebaiknya lakukan pemangkasan agar sinar matahari bisa masuk secara optimal dan meminimalisir penularan.
Cendawan penyakit dapat hidup pada ranting yang sudah mati sebagai saprofit. Spora tersebut merupakan sumber penularan penyakit. Oleh karena itu, cabang yang sudah mati harus segera disingkirkan dan dibakar. Demikian juga buah dan bunga yang sudah terkena juga harus dibasmi dengan cara dibakar.