Penyakit Ikan Tawar yang Disebabkan oleh Bakteri

Pertanianku – Bakteri mempunyai jenis dan penyebaran paling banyak, berukuran antara 0,3—0,5 mikron dengan keragaman morfologi, ekologi, dan fisiologis yang tinggi. Secara umum, bakteri berkembang biak dengan pembelahan transfersal atau biner dan mempunyai lingkungan hidup dengan rentang yang luas, yakni mulai dari lingkungan dingin hingga panas serta lingkungan tanah hingga perairan.

Penyakit Ikan Tawar yang Disebabkan oleh Bakteri

1) Aeromonas sp. dan Pseudomonas sp.

Bakteri Aeromonas sp. dan Pseudomonas sp. tidak selalu menimbulkan wabah, tetapi sifatnya laten. Jika suatu saat kondisi lingkungan memburuk dan keadaan ikan juga buruk, penyakit baru akan menyerang. Kedua bakteri ini dapat mengakibatkan kematian ikan secara massal dan merupakan agen penyebab hemoragik septikemia (bacterial hemorrhagic septicemia) atau MAS (motile aeromonas septicaemia).

Gejala yang muncul biasanya ditunjukkan dengan adanya borok, hemoragik pada kulit; insang; dan rongga mulut yang dapat meluas ke jaringan otot, serta adanya pembengkaan pada ginjal atau limpa. Selain itu, warna permukaan tubuh menjadi merah darah, lendir berkurang, sisik rusak dan rontok, serta sirip rusak dan pecah–pecah. Kondisi ini pada akhirnya akan membuat ikan kehilangan keseimbangan dan berujung pada kematian karena lemas.

Beberapa antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit ini adalah dengan merendam ikan pada larutan oksitetrasiklin 2—5 mg/l selama 24 jam, teramisin melalui makanan dengan dosis 50 mg/kg ikan/ hari selama minimal enam hari berturut-turut, furazolidon, formalin, metilen biru, atau garam dapur.

2) Enterobacter sp., Chromobacter sp., Actinobacter sp.

Bakteri lainnya yang ditemukan pada ikan budi daya adalah Enterobacter sp., Chromobacter sp., Actinobacter sp. Bakteri-bakteri tersebut biasanya ditemukan pada luka di bagian tubuh, sirip, ginjal, dan hati ikan. Pengobatan dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan baytril 10 ppm selama 24 jam atau dengan larutan nifurone 10 ppm selama 10 jam. Pengobatan untuk ikan yang besar dapat dilakukan dengan penyuntikan antibiotika oksitetrasiklin HCl sebanyak 50 mg/kg ikan.

Serangan bekteri Aeromonas hydrophila dan Enterobacter sp. Dapat dilakukan dengan memberi vaksinasi pada ikan dengan dosis 105—107 sel/ml dan diikuti dengan pemberian antibiotik seperti oksitetrasiklin sebanyak 20 ml/kg pakan. Vaksin yang telah ada di pasaran adalah Aeromonas sp. Strain 26.

 

Sumber: Buku Budidaya Ikan di Kolam Terpal