Pertanianku — Tanaman jagung rentan terhadap beberapa jenis penyakit yang bisa menyebabkan produksi panen menurun hingga gagal panen. Penyakit tanaman jagung harus segera diatasi agar tidak menular ke tanaman yang masih sehat. Ada beberapa penyakit tanaman jagung yang sering dijumpai oleh petani jagung.
Penyakit bulai
Penyakit ini bisa menyerang tanaman yang masih berumur dua minggu setelah ditanam. Penyebab penyakit ini adalah cendawan Peronosclerospora maydis, P. javanica, dan P. philippinensis. Tanaman yang terkena penyakit bulai akan memiliki daun berwarna kuning dan berbentuk runcing, kecil, serta kaku. Selain itu, pada bagian bawah daun terdapat lapisan spora cendawan berwarna putih.
Saat tanaman sudah berumur 3—5 minggu, akan terlihat warna daun yang memucat, mulai dari bagian pangkal hingga ujung daun. Sementara itu, untuk tanaman yang sudah dewasa akan memiliki garis kecokelatan dan tongkolnya berubah bentuk dan isi.
Penyakit ini bisa menyebabkan pertumbuhan batang anak jagung terhambat. Penyakit bulai bisa dicegah dengan pola pergiliran tanam, menggunakan varietas jagung yang unggul, dan memusnahkan tanaman yang terserang penyakit.
Penyakit karat
Penyakit karat menyerang tanaman yang sedang tumbuh. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Puccina sorghi Underw. Tanaman yang terserang akan memiliki bintik berwarna merah kecokelatan seperti karat dan serbuk berwarna kuning kecokelatan pada daun yang tua.
Penyakit ini bisa dikendalikan dengan menanam varietas unggul atau tahan karat, diberikan jarak tanam yang sesuai, pemusnahan tanaman yang sudah terserang, dan penyemprotan fungisida.
Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyakit busuk tongkol dan busuk biji menyerang tanaman saat musim hujan. Tanaman yang sudah terserang akan memiliki tongkol berukuran besar yang tidak normal. Penyebab penyakit ini adalah cendawa Fusarium dan Gibberela. Serangan ini bisa mengakibatkan biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecokelatan.
Untuk menccegah penyakit busuk tongkol dan busuk biji, gunakan varietas jagung yang unggul, lakukan pergiliran tanam dengan tanaman yang berbeda famili, pengaturan jarak tanam, dan pemberian fungisida.