Pertanianku – Penyakit ikan yang tidak menular lebih dikenal dengan penyakit non-parasiter, antara lain penyakit yang disebabkan karena keturunan dan kekurangan nutrisi (mal nutrition).
a. Keturunan
Penyakit keturunan pada ikan biasanya timbul dari bawaan induk yang terbawa sejak larva hingga dewasa, misalnya terjadinya tulang punggung bengkok, sirip kurang sempurna, kerdil, serta rentan terhadap penyakit. Hingga kini, penyakit yang sifatnya keturunan masih belum ditemukan cara yang tepatdalam penyembuhannya. Hanya saja, pencegahan dapat dilakukan ketika menentukan indukan, yakni dengan memilih induk yang baik dan bukan keturunan dari perkawinan dekat. Bila membeli benih, carilah yang berasal dari induk yang bergalur baik.
b. Kekurangan nutrisi (mal nutrition)
Pemberian pakan yang buruk atau kedaluarsa, kekurangan gizi Atau protein (asam amino terutama asam amino esensial), lemak (asam lemak), vitamin, serta cara penanganan yang tidak baik terhadap pakan dapat menyebabkan timbulnya penyakit fisik pada ikan, yakni terjadinya mal nutrition. Munculnya gejala kekurangan nutrisi pada ikan dapat dilihat pada bagian kulit yang nampak keriput, insang tidak cerah, tubuh ikan membengkok, sirip rusak, pertumbuhan terhambat, lemas, perut kembung, berenang tidak teratur, bahkan jika keracunan dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan dilakukan dengan cara mengganti pakan yang disediakan, mengganti susunanformula pakan, dan memberikan obat apabila keracunan.
c. Neoplasia
Penyakit ini disebabkan karena adanya pertumbuhan sel baru yang tidak terkendali dan biasa disebut neoplasma yang terjadi karena berbagai faktor seperti genetis, hormon, agensia fisik, toksikan biologis atau kimiawi, serta stimulasi infeksi virus. Penyakit biasanya menyerang organ ikan seperti insang, faring, gelembung renang, saluran pencernaan, hati, tiroid, organ genital, glandula, mukosa saluran pencernakan, atau jaringan pengikat. Gejala yang timbul bila ikan terserang neoplasia antara lain ikan berenang tidak beraturan, nafsu makan berkurang, ada benjolan, jaringan rusak, berlendir, berdarah, dan lemas.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memilih induk yang baik, memberi ransum yang tidak mengandung zat pengawet (bahan kimia), hormon, atau obat-obatan yang berlebihan, serta menghindari lingkungan yang dapat menimbulkan racun.
Sumber: Buku Budidaya Ikan di Kolam Terpal