Pertanianku — Saat musim penghujan datang, tak sedikit daerah-daerah di Indonesia mengalami bencana banjir. Banjir memberikan banyak kerugian materi, bahkan mengancam kesehatan masyarakat. Ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai saat banjir melanda.

Penyakit apa sajakah itu? Berikut ini beberapa penyakit menular yang harus diwaspadai masyarakat beserta langkah antisipasinya.
- Diare
Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu. Curah hujan yang tinggi menjadikan potensi banjir meningkat. Pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan ikut tercemar. Hal ini menjadi potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.
Langkah antisipasi yang bisa dilakukan, yaitu dengan membiasakan cuci tangan menggunakan sabun, membiasakan merebus air minum hingga mendidih, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal.
- Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utamanya dapat berupa batuk dan demam. Jika berat, maka dapat atau mungkin disertai sesak napas, nyeri dada, dan lain-lain.
Penanganannya, yaitu dengan istirahat, pengobatan simtomatis sesuai gejala, dan mungkin diperlukan pengobatan kausal. Faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir berperan dalam penularan ISPA.
- Demam berdarah
Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.
Langkah antisipasinya, masyarakat harus ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M, yaitu mengubur, menguras, dan menutup. Selain itu, masyarakat diharapkan segera membawa anggota keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi tanpa sebab yang jelas, disertai adanya tanda-tanda pendarahan.
- Penyakit kulit
Penyakit kulit dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk lain. Jika musim banjir datang, maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Seperti juga pada ISPA, berkumpulnya banyak orang juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
- Penyakit leptospirosis
Pada musim hujan, terutama saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir.
Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi dan jatuh sakit.
Langkah antisipasinya adalah menekan populasi dan hindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar tempat tinggal dengan selalu menjaga kebersihan. Hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila memiliki luka. Gunakan pelindung, misalnya sepatu, bila terpaksa harus masuk daerah banjir. Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit punya gejala panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil.