Pertanianku — Tindakan pencegahan berguna untuk mengecilkan kemungkinan kegagalan yang bisa terjadi yang disebabkan oleh beberapa faktor. Pencegahan tersebut harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah serangan hama dan penyakit yang bisa mengancam gurami. Ada beberapa penyebab ikan gurami mati yang harus Anda waspadai, simak ulasan berikut ini.
Kematian akibat hama
Pada tahap pembenihan hingga pendederan, hama merupakan penyebab ikan gurami mati yang paling sering terjadi. Hama yang paling sering menyebabkan kematian masal dan tingkat kematiannya bisa mencapai 100 persen dari benih yang ditebar adalah larva capung/ucrit (Cybister). Hama tersebut mengisap darah benih ikan saat dari pertama hingga ikan berukuran 5—10 gram/ekor.
Selain ucrit, hama yang sangat mengganggu adalah katak, ular, ikan gabus, dan burung. Setelah masuk ke tahap pembesaran, sudah tidak ada hama yang mengancam kehidupan ikan gurami. Biasanya hanya ikan gabus dan ular, itu pun dengan persentase yang cenderung kecil.
Kematian karena penyakit
Penyakit bisa menyerang ikan gurami untuk setiap tahapan pemeliharaan. Penyakit yang biasanya menyerang ikan gurami disebabkan oleh jamur, bakteri, dan parasit lain. Pada tahap larva, penyakit yang paling sering menyerang disebabkan oleh jamur jarum, serangan penyakit tersebut bisa menyebabkan banyak larva mati. Pada tahap pembenihan, pendederan, dan pembesaran, biasanya penyakit yang menyerang disebabkan oleh bakteri.
Kematian akibat faktor alam
Ikan gurami biasanya bisa mengalami kematian pada saat pergantian musim (pancaroba). Saat memasuki pancaroba, sebaiknya kedalaman air ditambah sebanyak 20—30 cm agar fluktuasi suhu air tidak terlalu jauh.
Mati akibat stres
Ikan gurami bisa stres saat ditebar ke dalam kolam. Hal tersebut karena ikan tidak dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu dan langsung ditebar ke dalam kolam. Ikan yang akan ditebar harus dilakukan aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan penyesuaian temperatur air wadah angkut dan air kolam dengan cara memasukkan air kolam secara perlahan ke wadah angkut dan biarkan wadah angkut berada di permukaan air kolam.
Setelah dirasa temperaturnya sudah sama, Anda bisa melepaskan ikan secara perlahan-lahan dari dalam wadah angkut. Ikan harus keluar sendiri dari wadah angkut tanpa dibantu.
Mati karena pakan
Kualitas pakan yang tidak baik dan sudah berjamur dapat menyebabkan ikan mati. Kondisi tersebut bisa karena proses penyimpanan di gudang atau masa simpan pakan sudah lewat.
Mati karena faktor kesalahan manusia
Pekerja yang melakukan kesalahan saat handling atau penanganan pada proses pemanenan bisa menyebabkan ikan gurami mati. Oleh karena itu, pekerja sebaiknya dibekali dengan ilmu yang cukup agar ikan yang sudah dipanen tidak akan mati. Ikan yang segar lebih disukai oleh konsumen.
Mati karena keracunan
Sebenarnya gurami mati karena keracunan sangat jarang terjadi. Namun, ikan gurami bisa saja mengalami keracunan. Jika kolam berdekatan dengan pemukiman, ikan lebih mudah keracunan limbah rumah tangga.