Penyebab Kerusakan Tanaman Jati yang Perlu Anda Waspadai

Pertanianku Tanaman jati harus dipelihara dengan benar agar bisa menghasilkan kayu berkualitas. Selama masa pemeliharaan, biasanya ada saja kejadian-kejadian yang dapat berpotensi menyebabkan kerusakan pada tanaman jati, misalnya serangan hama dan penyakit. Selain itu, ada juga penyebab lain yang perlu Anda waspadai seperti berikut ini.

tanaman jati
foto: Pertanianku

Benalu

Benalu merupakan tumbuhan parasit tingkat tinggi. Tumbuhan ini akan hidup pada tanaman jati dan mengisap air serta hara dari jaringan xylem pohon untuk fotosintesis. Benalu sudah bisa menyerang tanaman jati yang berumur lima tahun ke atas. Serangan tersebut bisa menyebabkan pertumbuhannya terhambat. Sementara itu, serangan yang berat bisa mengakibatkan kematian. 

Jati yang ditanam di wilayah kering lebih rentan terkena benalu. Pengendalian benalu bisa dilakukan dengan pruning cabang dan menanam jenis jati yang lebih resisten terhadap benalu. 

Gulma

Gulma merupakan tanaman lain yang tumbuh di sekitar tanaman utama. Gulma bersifat sebagai tanaman pengganggu karena menyerap unsur hara di dalam tanah. Gulma sudah bisa mengganggu tanaman jati sejak pembibitan hingga tanaman dewasa. Tumbuhan liar yang tidak dikendalikan dapat menjadi penyebab perkembangan tanaman jati terhambat. 

Sistem drainase buruk

Tanaman jati termasuk tanaman yang tahan di tempat yang cukup ekstrem. Namun, kebutuhan air dan kelembapan harus terus dijaga. Jati membutuhkan tanah yang porous (kaya oksigen). Kandungan oksigen di dalam tanah dapat terganggu apabila sistem drainase buruk karena lahan tergenang air. Kondisi tersebut bisa menyebabkan mati pucuk dan kematian pohon. Gejala kerusakan yang disebabkan oleh drainase yang buruk sangat bervariasi. 

Saluran drainase yang buruk bisa diatasi dengan membuat dan memelihara saluran pembuangan air pada petak-petak yang rentan tergenang. 

Hewan gembala

Adanya hewan gembala di area kebun, seperti sapi, kambing, atau domba bisa merusak bibit jati di lahan. Proses penggembalaan bisa menyebabkan lahan jati menjadi padat sehingga mengakibatkan tanaman kerdil. 

Hewan yang diternakkan di lahan perkebunan biasanya senang menggosok-gosokkan badannya ke pohon sehingga menyebabkan pohon miring dan sebagian kulit batang mengelupas.