Pertanianku — Sayur selada merupakan tanaman sayur yang sering dipilih untuk ditanam di pekarangan rumah secara hidroponik. Selain selada, Anda juga pasti sering melihat tanaman sawi, bayam, kangkung, tomat, dan cabai yang ditanam secara hidroponik. Menanam selada merupakan aktivitas positif yang bisa menimbulkan berbagai dampak, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan.
Kegiatan budidaya selada di pekarangan rumah bisa dilakukan dengan skala kecil ataupun skala besar, bergantung pada kebutuhan Anda. Tanaman ini terbilang cukup mudah dibudidayakan. Tak ada perlakuan khusus yang perlu diberikan, asalkan Anda merawatnya dengan manajemen yang benar, tanaman bisa tumbuh dengan baik.
Selada yang ditanam di pekarangan biasanya dipanen untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Namun, tak jarang, pekebun juga menjual hasil panen tersebut. Saat ini pemasaran hasil hidroponik memang menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha. Anda harus pintar dalam mengemas produk dan melihat potensi pasar karena harga sayuran ini pasti agak berbeda dengan sayuran yang ditanam secara konvensional.
Umumya, sayuran lebih mudah laku bila kondisinya bagus, baik dari segi rasa maupun penampilan. Namun, terkadang sering dijumpai selada yang terasa pahit. Kualitas rasa yang kurang baik bisa membuat nilai jual sayuran ini menurun drastis, pasalnya tidak ada konsumen yang menginginkan selada pahit. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan selada terasa pahit yang perlu Anda ketahui.
Bolting
Bolting disebabkan oleh kondisi lingkungan yang terlalu panas atau terik, ditambah lagi kondisi suhu air nutrisi meningkat tinggi. Kondisi ini menyebabkan cepatnya proses maturity atau penuaan tanaman selada sebagai bentuk pertahanan diri tanaman.
ppm terlalu tinggi
Kondisi ppm yang terlalu tinggi bisa menimbulkan rasa pahit pada tanaman. Selada umumnya hanya membutuhkan 560–840 ppm.
Kekurangan air
Tanaman sayuran ini membutuhkan air yang lebih banyak untuk mempertahankan kerenyahan dan rasa manis pada daunnya.
Telat panen
Panen yang dilakukan ketika daun sudah tua bisa menyebabkan daun terasa pahit dan tidak segar. Hal ini disebabkan oleh tanaman mulai beralih dari fase vegetatif menjadi fase generatif.