Pertanianku – Kayu jabon memiliki sebaran alami yang luas, mulai dari India sampai Papua New Guinea, yaitu Nepal, Bengal, Assam, Ceylon, Vietnam, Burma, Semenanjung Malaya, Serawak, Sabah, Indonesia, Filipina, Papua New Guinea, Cina, dan Australia. Walaupun Cina bukan termasuk negara habitat asli dari jabon, tetapi jabon masih bisa tumbuh di sana. Di luar habitat alaminya, jabon juga telah ditanam di Costa Rica, Puerto Rica, Afrika Selatan, Suriname, Taiwan, dan Venezuela.
Di Indonesia sendiri, jabon ternyata memiliki daerah penyebaran alami hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Di Maluku, terdapat sebaran jabon jenis A. Macrophyllus yang dikenal dengan sebutan jabon merah.
Jabon jenis ini memiliki sebaran yang lebih terbatas dibandingkan dengan jabon pada umumnya (A. cadamba). Dengan sebaran yang cukup luas, pohon jabon terbukti adaptif terhadap kondisi alam Indonesia. Oleh karena itu, dibandingkan dengan jenisjenis pohon sekelasnya, seperti sengon (Falcataria moluccana) sinonim dari Paraserianthes falcataria), jati putih (Gmelina arborea), kayu Afrika (Maesopsis eminii), mindi (Melia azedarach), suren (Toona sureni), dan sentang (Azadirachta excelsa), jabon memiliki kelebihan lebih banyak.
Hal ini karena jabon barang kali menjadi satu-satunya tanaman komersial yang pertumbuhannya cepat, penyebarannya merata secara alamihampir di seluruh Indonesia, dan juga dikenal secara internasional.
Sumber: Kayu Jabon