Penyemaian Benih Cabai Rawit

Pertanianku  Penyemaian benih cabai rawit dilakukan dengan memilih (menyeleksi) benih yang akan disemai. Secara fisik, benih yang dipilih memiliki warna, bentuk, dan ukuran yang seragam; tidak cacat; serta tidak ada bekas serangan hama atau penyakit.

Penyemaian Benih Cabai Rawit

Untuk mengetahui kualitas benih yang baik, benih yang telah diseleksi dimasukkan ke dalam wadah berisi air. Benih yang mengambang kurang baik untuk ditanam. Sebaliknya, benih yang tenggelam adalah benih yang baik sehingga dapat ditanam. Setelah benih siap maka dapat dilakukan pengolahan lahan untuk persemaian. Tahapannya adalah sebagai berikut.

  1. Cangkul lahan persemaian untuk dibuat bedengan dengan ukuran panjang sesuai lahan dan lebar 1 m.
  2. Taburkan pupuk kandang di atas bedengan dengan dosis 4 kg untuk luasan 2 m2, lalu cangkul agar tercampur dengan tanah.
  3. Diamkan bedengan selama dua hari agar pupuk kandang kering sehingga tidak panas jika akan ditanami.
  4. Sebarkan benih di atas bedengan dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Kebutuhan benih sebanyak 5 g untuk luas lahan 100 m2.
  5. Buatkan atap di atas bedengan berbahan jerami agar lahan persemaian terlindung dari sinar matahari langsung yang terlalu panas atau hujan. Atap dibuat miring dengan ketinggian di bagian timur 1 m, sedangkan di bagian barat 0,75 m.
  6. Lakukan penyiraman persemaian secara rutin pagi dan sore hari menggunakan sprayer yang lembut.

 

Buku: Panen Sayur Secara Rutin di Lahan Sempit