Penyemaian Bibit Mahkota Dewa si Buah Sakti

Pertanianku — Pengadaan bibit mahkota dewa bisa dilakukan dengan berbagai cara. Untuk memulai budidaya, Anda bisa mendapatkan bibit dengan menumbuhkan dari biji, menggunakan cara setek ataupun cangkok, ataupun membelinya di toko pertanian.

bibit mahkota dewa
Foto: phalerimacrocarpa.com

Bibit yang ditanam sebaiknya yang sudah memiliki 4—6 daun. Selain itu, syarat berikutnya adalah sudah memiliki perakaran banyak, dan berumur 4—6 minggu di pembibitan.

Bibit yang ditanam dari biji membutuhkan waktu tumbuh yang lebih lama. Buah yang digunakan berasal dari pohon mahkota dewa yang sudah benar-benar matang, yakni berwarna merah sempurna. Bagian luarnya pun sudah lunak. Bila dikupas, daging buah berserabut.

Biji buah diambil dengan menggunakan pisau. Anda harus memastikan biji tersebut tidak terbelah. Sebab, biji yang sudah terbelah bisa dipastikan tidak bisa tumbuh. Biji tersebut bisa dilakukan penyemaian tanpa dilakukan pematahan dormansi terlebih dahulu. Jika ingin dijual atau disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama, biji mahkota dewa bisa dijemur dahulu.

Penyemaian biji dilakukan dengan polibag berukuran 20 cm yang sudah diberi media tanam. Media tanam ini bisa berupa serbuk kayu bekas gergajian, tanah, dan pasir. Media lain yang bisa digunakan adalah campuran pupuk kandang dan tanah. Satu polibag bisa digunakan untuk menyemai 8 biji mahkota dewa.

Jika Anda melakukan pembibitan biji mahkota dewa dalam jumlah besar, Anda bisa menggunakan lahan kosong sebagai media tanam. Buatlah bedengan sebagai tempat penyemaian. Bedengan ini juga diberikan peneduh agar tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Ukuran bedengan berkisar 1 meter, dengan panjang tergantung besar lahan Anda.

Media yang digunakan bisa berupa campuran tanah dan pupuk. Kebutuhan pupuk kandang berkisar antara 2—5 kilogram per meter kuadrat. Campuran media itu pun harus ditebar secara merata.

Biji ditanam dengan posisi miring atau mata tunas mengarah ke samping. Kedalaman yang digunakan untuk membenamkan biji berkisar 3 cm. Semai biji tidak terlalu rapat. Begitu pula bila dilakukan dalam polibag, berikan tutup dari kertas tisu basah di bagian atasnya.

Penyiraman pada fase penyemaian ini dilakukan setiap hari. Tujuannya, agar media tetap terjaga kelembapannya. Tunas akan mulai tampak pada minggu kedua atau ketiga setelah penanaman.

Pada saat tunas sudah tumbuh, sebaiknya segera dilakukan pergantian media tanam. Media tanam yang baru merupakan campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir. Setiap polibag diisi dengan satu bibit. Selanjutnya, simpan di tempat teduh.

Tahapan ini membutuhkan perawatan yang ekstra. Lakukan penyiraman sebanyak 1—2 hari sekali. Penyiangan harus dilakukan untuk mencegah gulma tumbuh di sekitar bibit. Sementara, pengontrolan dari hama dan penyakit juga harus tetap dilakukan. Pembibitan ini baru bisa dipindahkan ketika sudah mencapai ketinggian 30—60 cm.