Pertanianku — Pengawasan dalam penyiapan buah kakao menjadi benih kakao dilakukan pengawasan oleh BP2MB. Namun, umumnya BP2MB mempercayakan kepada produsen benih untuk melakukan pengawasan intern. Pertama, pengawasan buah hasil panen dari kebun sumber benih.
Buah harus memenuhi syarat sebagai benih, yaitu masak panen, sehat, serta ukuran dan bentuk normal. Selanjutnya, dilakukan sortasi. Buah kakao kemudian dikupas dan bijinya dikeluarkan. Daging buah digumpalkan dengan air kapur dan kulit biji dikupas, lalu diberi fungisida dan dikering-anginkan. Selanjutnya, dilakukan sortasi terhadap benih yang terlampau kecil, benih gepeng, benih terluka, dan benih lembek.
Selain sortasi buah, dilakukan sortasi benih berupa tingkat kebernasan benih, keutuhan benih, dan ukuran benih serta kotoran. Dengan demikian, benih kakao yang bernas, padat, dan berisi saja yang lulus untuk dikirim. Selanjutnya, benih kakao dikemas dalam kantung plastik yang ditutup rapat dan dimasukkan ke dalam karton dan ditutup rapat.
Pengawasan pada proses penyiapan buah kakao yang rutin oleh petugas BP2MB dilakukan bersamaan dengan pengambilan contoh benih kakao. Benih tersebut diuji daya tumbuh dan kadar airnya di laboratorium. Mutu fisiologi benih kakao diuji dengan mengecambahkan benih pada lingkungan yang optimal untuk perkecambahan dan diamati dalam periode waktu tertentu.
Mutu fisiologis benih kakao dinyatakan dalam persentase perkecambahan benih minimal 80%. Pengujian daya tumbuh benih kakao dan kadar air benih kakao dilakukan dua kali, yaitu hari pertama penerimaan contoh benih kakao dan hari ketujuh.
Sumber: buku Menghasilkan Benih dan Bibit Kakao Unggul