Pertanianku — Telur itik merupakan hasil yang diharapkan dari usaha ternak itik. Panen telur sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum diberi pakan agar itik tidak stres. Agar telur-telur itik tetap segar dan dapat disimpan dalam waktu yang lama, penyimpanan telur itik harus memerhatikan beberapa hal berikut.
Penanganan pascaproduksi
Telur yang baru keluar dari tubuh induk harus diperhatikan berapa lama telur itu berada pada kandang atau sarang. Telur yang terlalu lama berada di kandang apalagi berada di lantai kandang berpotensi tercemar bakteri. Oleh karena itu, panen telur itik harus dilakukan secepatnya.
Jika ada kotoran yang menempel pada cangkang telur, sebaiknya cepat dibersihkan dengan amplas atau sejenisnya agar mutu kualitas telur tetap terjaga. Penyortiran kualitas telur yang baik dan tidak juga harus dilakukan.
Penyimpanan telur itik segar
Perputaran telur itik tidak selamanya berjalan dengan lancar. Begitu juga dengan harga telur itik yang tidak selalu baik. Penyimpanan telur segar dilakukan agar saat perputaran dan harga telur tidak baik, telur-telur bisa disimpan sebagian dan sebagiannya lagi dipasarkan.
Selama proses penyimpanan telur, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Mulai dari kebersihan, suhu, hingga kelembapan ruang penyimpanan. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang harus dilakukan peternak agar penyimpanan telur segar bisa berhasil.
- Simpan telur dalam kondisi bersih dan di tempat yang bersih.
- Bagian ujung telur yang tumpul diletakkan di atas agar rongga udara tidak memengaruhi posisi kuning telur yang dapat menurunkan kualitas telur.
- Simpan telur di tempat yang sejuk dengan suhu 10—15°C dengan tingkat kelembapan 80—90 persen.
Penyimpanan telur segar dengan pengawetan
- Minyak goreng: pengawetan telur dapat menggunakan minyak goreng dapat bertahan selama tiga minggu. Caranya, tata telur pada egg tray dengan posisi tumpul di atas, lalu semprotkan minyak dengan dosis 1 liter untuk 1.450 butir.
- Garam dapur: telur yang diawetkan dengan garam dapur dapat bertahan selama 6 minggu. Caranya, telur direndam ke dalam air garam selama dua minggu.
- Cairan lilin: telur dapat diawetkan dengan cara mencelupkan telur ke dalam cairan lilin.
- Larutan akasia: kulit akasia sebanyak 250 gram ditumbuk lalu direbus selama 1 jam. Setelah larutan dingin, telur direndam ke dalam larutan tersebut. Telur dapat tahan selama dua bulan.