Pertanianku — Belum lama ini Desa Adat Bugbug di Karangasem, Bali, dihebohkan dengan kemunculan hewan mirip penyu dewasa di tengah parit yang menggegerkan warga setempat.
Jika dilihat sekilas, hewan tersebut menyerupai penyu, tapi ketika diamati secara saksama terlihat jelas bentuknya berbeda. Hal ini sontak membuat masyarakat sekitar merasa aneh dengan kemunculan penyu tersebut.
Lantaran kemunculannya yang misterius, warga menyebutnya seperti “bedawang nala”, simbol gerak dinamis kehidupan di bumi yang sering dijadikan dasar fungsi dan motif hias pada palinggih padmasana umat Hindu.
Penuturan Klian Desa Adat Bugbug, Jro Wayan Mas Suyasa, saat ditemui, hewan misterius ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani di desa setempat. Awalnya, petani ini sedang membersihkan parit dengan cangkulnya.
Di tengah upayanya tersebut ia tampak heran setelah cangkulnya membentur benda keras di dasar parit yang tidak terlalu luas itu. Penasaran dengan benda itu, dia berusaha mengeluarkannya.
Setelah mencangkul parit itu lagi berulang kali, cangkulnya terus membentur benda keras seperti batu. Makin penasaran, dia sangat kaget, setelah keluar sebuah kepala dari benda keras itu.
“Setelah muncul ke permukaan, petani ini baru sadar, kalau cangkulnya itu ternyata membentur cangkang hewan mirip penyu ini. Ukurannya cukup besar. Setara penyu dewasa di laut,” ungkap Jro Wayan Mas Suyasa seperti diberitakan Okezone (4/9).
Setelah heboh dengan hewan tersebut, petani ini sempat meminta bantuan petani lainnya untuk mengangkat hewan misterius ini ke tempat lapang. Lantaran bentuknya mirip penyu, akhirnya petani itu dan teman-temannya sepakat segera membawanya ke pantai dan melepaskannya ke tengah laut di Desa Adat Bugbug.
Berdasarkan pengamatan Klian Desa Jro Wayan Mas Suyasa, hewan misterius ini bukan hewan sembarangan. Bentuknya memang seperti penyu, tetapi bentuk cangkangnya sangat berbeda. Demikian juga bentuk kepalanya. Mulutnya lancip, hidungnya seperti hidung babi dan warnanya juga hitam pekat.
Setelah mendengar cerita petani dan para nelayan, Jro Mas Suyasa menilai bahwa hewan ini adalah sejenis penyu air tawar. Sebab, dia tidak mau hidup di tengah laut.
Untuk melindungi hewan ini dan kelangsungan hidupnya, Jro Wayan Mas Suyasa mengatakan pihaknya memutuskan melepasnya di kolam besar yang penuh dengan bunga tunjung di tengah objek wisata Candidasa.
Kini, hewan misterius ini menjadi daya tarik wisata tersendiri di kolam itu, pasca dilepas di sana beberapa pekan lalu. Banyak wisatawan asing dan lokal berupaya melihatnya, karena penasaran dengan penemuan hewan langka tersebut.