Pepaya Menjadi Peluang Bisnis Yang Menjanjikan?

Pertanianku – Tanaman pepaya memberikan manfaat yang banyak, tak hanya untuk kesehatan, tanaman pepaya juga bisa dimanfaatkan sebagai komoditas bisnis yang menjanjikan. Hal ini utamanya berasal dari getahnya yang menghasilkan papain. Getah ini juga digunakan dalam bidang kedokteran dalam jumlah yang terbatas sebagai bahan obat.

Cara memanen Buah Pepaya

Papain mengandung enzim proteolitik yang dapat dimanfaatkan di bidang industri makanan sebagai pelunak daging dan sebagai bahan baku kosmetika. Selain itu, papain juga mengandung enzim chymopapain yang dapat mencernakan protein dan mengentalkan air susu.

Di luar negeri, papain digunakan dalam industri penyamakan kulit dan pengolahan wol. Hal ini karena papain dapat menghilangkan noda yang melekat pada sutra alam, mengolah wol agar jangan sampai mengkerut, dan menjernihkan minuman. Oleh karena itu, tak heran bila banyak eksportir papain gencar mengirim papain ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, Cina, dan beberapa negara Eropa seperti Perancis dan Italia.

Di bidang farmasi, daun, batang, dan biji pepaya dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan. Sebagian masyarakat meyakini bahwa air perasan daun pepaya muda dapat dijadikan sebagai obat malaria, panas, kejang perut, dan perangsang nafsu makan anak.

Berdasarkan berbagai manfaat tersebut, pepaya menjadi salah satu komoditas yang cukup potensial untuk dikembangkan yang berorientasi pada agribisnis. Dalam luasan 1 hektar, buah pepaya yang bisa dipanen bisa mencapai kisaran 168—170 ton/2 tahun. Produksi tersebut diperoleh pada kisaran populasi 1.500 tanaman/ha dalam kondisi lingkungan yang optimal. Tiga tahun merupakan masa hidup (life time) yang paling optimal untuk tanaman pepaya. Pembudidayaan dan pengembangan tanaman pepaya yang intensif dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan.

Sentra produksi pepaya antara lain terdapat di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Subang, Bandung (Jawa Barat), Kabupaten Boyolali, Wonogiri, dan Magelang (Jawa Tengah), Kabupaten Kediri, Malang, dan Banyuwangi (Jawa Timur), Kabupaten Buleleng, Karangasem, dan Badung (Bali), Kabupaten Pontianak, Kota Pontianak, dan Bengkayang (Kalimantan Barat), Kabupaten Balikpapan (Kalimantan Timur). Hal inilah yang membuat usaha agribisnis pepaya menjadi berkembang pesat.

Produksi pepaya di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 650 ribu ton pada tahun 2004, meningkat sekitar 3,71% dari produksi tahun sebelumnya yang hanya mencapai 626 ribu ton. Walaupun demikian jika dilihat dari produktivitas per satuan luas, terjadi penurunan sekitar 3,49% pada tahun 2004. Produktivitas pepaya di Indonesia pada tahun 2003 mencapai 67,3 ribu kg/Ha dan menurun menjadi 65 ribu kg/Ha pada tahun 2004. Menurut laporan Pusat Kajian Buahbuahan Tropika IPB, penurunan produktivitas tanaman pepaya di Indonesia antara lain disebabkan belum tersedianya varietas unggul yang diinginkan.

Dari produksi pepaya yang dihasilkan di Indonesia 90% untuk konsumsi dalam negeri, sedangkan sisanya adalah untuk ekspor. Menurut data Deptan Tahun 2006, konsumsi pepaya pada tahun 2005 mencapai 2,28 kg/kapita/tahun atau sekitar 7,24% dari total konsumsi buah/kapita/ tahun. Permintaan pepaya meningkat dari waktu ke waktu, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran akan manfaat buah pepaya sebagai sumber vitamin, mineral dan gizi lainnya. Saat ini harga buah pepaya di tingkat produsen (petani) bervariasi. Untuk tipe pepaya besar harganya berkisar Rp 1.500—Rp 2.000 per kg, sedangkan pepaya tipe kecil berkisar Rp 3.000—Rp 4.000 per kg. Buah pepaya sudah diekspor ke beberapa negara seperti Singapura, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Perancis, dan Belanda walaupun masih dalam jumlah yang relatif kecil. Hargajual pepaya dari produsen di Indonesia pada tahun 2002—2003 berkisar antara Rp 1.400—Rp 1.700/kg. Oleh karena itu, peluang agribisnis pepaya khususnya budi daya pepaya unggul sangat terbuka lebar. Apalagi hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman pepaya.

 

Sumber: Buku Budidaya Pepaya Unggul