Pertanianku — Pestisida memiliki sifat yang mudah terbilas, apalagi di musim hujan. Perekat berfungsi untuk merekatkan pestisida pada permukaan tanaman sehingga bisa bertahan lebih lama. Seorang petani bawang di Tegal mengalami penurunan hasil panen secara drastis, hanya 35 ton, akibat tidak menggunakan perekat pestisida, padahal ia bisa memanen 75 ton bawang merah per hektarenya.
Penurunan hasil panen disebabkan oleh permukaan daun bawang merah yang terlapisi lilin sehingga pestisida sulit menempel. Selain itu, penyiraman yang dilakukan setiap hari menyebabkan larutan tersebut terbilas.
Dengan perekat, pestisida dapat bertahan selama 3–5 hari. Pada musim hujan hanya 20% pestisida yang bisa terserap oleh tanaman, sedangkan sisanya terbuang percuma. Adapun pada musim kemarau, pestisida yang terbuang sia-sia sebesar 40%.
Pada puncak serangan hama, ia mengintensifikasikan penyemprotan menjadi setiap hari dengan cara mencampurkan 1 sendok teh perekat ke dalam 1 tangki semprot berkapasitas 17 liter. Penggunaan perekat dapat meningkatkan efektivitas pestisida sistemik karena larutan dapat menempel lebih lama sehingga ketika serangga memakan daun, pestisida bekerja.
Perekat pestisida bekerja dengan cara menurunkan kohesi larutan dan meningkatkan adesivitas larutan dengan daun sehingga lebih mudah menempel. Sebenarnya, pestisida berbahan sintetis sudah mengandung perekat, tetapi konsentrasinya minim sehingga daya rekatnya pun rendah.
Perekat juga berfungsi mengabutkan suspens pestisida ketika penyemprotan. Pengabutan membuat pestisida menempel lebih merata.
Selain di tanaman bawang yang memiliki lapisan lilin, perekat pestisida juga berguna untuk tanaman yang berbulu seperti padi. Pengaruh daya kohesi yang rendah dan daya adesi tinggi membuat butiran pestisida dapat menempel di permukaan daun.
Menurut petani, pemberian perekat dapat membuat penyemprotan menjadi kabut. Tanpa perekat, butir semprotannya cenderung lebih besar menyerupai air hujan.
Perekat juga berfungsi meningkatkan kinerja pestisida dan pupuk daun ketika hari panas. Biasanya, petani menyemprotkan pestisida atau pupuk daun pada siang hari di atas pukul 10:00 ketika matahari sedang terik dan angin bertiup kencang. Padahal, penyemprotan di waktu tersebut tidak dianjurkan karena penguapan pestisida cenderung berjalan lebih cepat.
Konsentrasi perekat harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian. Pasalnya, kebanyakan perekat dapat menyebabkan daun terlihat kering atau ujungnya terbakar.