Perbanyakan Tanaman Jati Secara Generatif

Perbanyakan bahan tanaman secara generatif artinya perbanyakan melalui penanaman benih. Agar hasil perbanyakan ini mempunyai kualitas yang baik maka perlu memperhatikan aspek kualitas dari pohon induk benih. Oleh karenanya, perlu adanya upaya pemilihan pohon induk alami (seeds stand) atau membangun secara khusus pohon induk (seeds orchad) yang terisolasi dari areal tanaman jati.

Perbanyakan Tanaman Jati Secara Generatif

Hal ini dimaksudkan agar pohon induk tidak terkontaminasi oleh bunga tanaman jati yang tidak dikehendaki. Beberapa persyaratan pohon induk tanaman jati yaitu sebagai berikut.

1) Pohon memiliki kenampakan (performance) tumbuh yang baik, sehat, dan bertajuk rindang.

2) Tinggi pohon bebas cabang minimal 4 m.

3) Memiliki riap tumbuh (tinggi dan diameter) di atas rata-rata.

4) Tahan gangguan hama dan penyakit.

5) Memiliki kematangan umur (maturasi) yang optimal (>15 tahun).

6) Berbuah sepanjang tahun dan memiliki kapasitas optimal.

7) Memiliki daya kecambah benih >80%.

Secara fisiologis, kualitas buah dari masing-masing pohon induk akan ditentukan oleh sifat pohon dan kematangan pertumbuhan (maturasi). Untuk pohon induk alami, kematangan pertumbuhan tersebut secara fisik ditunjukkan oleh sifat, karakter, serta kenampakan tumbuh (performance). Misalnya, batang lurus, bentuk lingkar batang silindris sempurna, batang bebas cabang >4 m, tajuk dan percabangan rindang, serta tahan terhadap hama dan penyakit.

Pohon dengan benih berkualitas dari suatu kebun induk secara teknis dapat dipantau melalui perkembangan tumbuh dan masa pembuahan pohon induk serta pengujian daya kecambah dan daya tumbuh anakan. Bila daya kecambah di atas 90% dan daya tumbuh anakan siap tanam di atas 80% maka benih jati tersebut secara teknis telah memiliki kualitas yang baik dan pohon induknya pun telah memenuhi persyaratan sebagai pohon induk yang baik.

Benih tanaman jati dapat disimpan dan diistirahatkan (dormansi) apabila belum segera ditanam. Caranya, benih dimasukkan ke dalam blek (kaleng). Akan lebih baik bila benih diselimuti oleh arang halus (sekam atau kayu). Dengan cara ini, masa simpan benih dapat mencapai sekitar dua tahun.

Salah satu penyebab benih jati dapat disimpan dalam kurun waktu yang lama adalah kulit benih yang sangat keras. Kulit benih ini sedemikian kerasnya sehingga bila akan disemai perlu diberi perlakukan khusus. Dari hasil penelitian dan beberapa pengalaman para praktisi lapang, perlakuan awal tersebut berupa upaya penipisan atau pelunakan kulit keras benih.

 

Sumber: Buku Kayu Jati Paduan Budi Daya dan prospek bisnis