Pertanianku — Anda harus mengetahui karakteristik benih hutan yang Anda dapatkan karena berpengaruh terhadap teknik penyimpanan benih yang akan digunakan. Sebab, kedua jenis tersebut berbeda-beda tekniknya. Ada dua karakteristik benih hutan, yaitu ortodoks dan rekalsitran. Berikut ini perbedaan karakteristik ortodoks dan rekalsitran.

Keadaan alami
Benih ortodoks memiliki dominan di lingkungan arid dan semi-arid serta pionir di iklim basah. Benih ini biasa dijumpai di dataran tinggi tropis. Benih rekalsitran biasanya tumbuh di iklim panas dan lembap seperti hutan klimaks tropika basah dan mangrove, beberapa jenis lain bisa ditemukan di daerah kering.
Famili dan genus
Benih ortodoks biasanya terdiri atas Myrtaceae, Leguminosae, Pinaceae, Casuarinaceae. Bibit rekalsitran terdiri atas Dipterocarpaceae, Rhizophoraceae, Meliaceae, Artocarpus, Durio, Araucaria, Triplochiton, Agatihs, Syzygium, dan Quercus.
Kadar air benih dan suhu penyimpanan
Benih ortodoks lebih tahan terhadap kekeringan dan suhu yang rendah. Kadar air penyimpanan sebesar 5—7 persen dengan suhu 0—20°C. Sementara, benih rekalsitran tidak tahan terhadap pengeringan dan suhu rendah. Setiap benih memiliki tingkat toleransi tersendiri terhadap kadar air penyimpanan, tetapi rata-rata 20—35 persen dengan suhu 12—15°C.
Potensi waktu penyimpanan
Pada kondisi benih yang optimal, benih ortodoks bisa disimpan hingga berpuluh-puluh tahun. Sementara, benih rekalsitran hanya bisa disimpan dalam hitungan hari. Namun, ada beberapa benih yang masih toleran bisa disimpan dalam hitungan tahun pada kadar air rendah dan suhu di bawah titik beku.
Karakteristik benih
Benih ortodoks berukuran kecil hingga medium. Ada sebagian benih ortodoks berkulit biji keras. Benih rekalsitran umumnya berukuran medium hingga besar dan benihnya terasa berat.
Karakteristik kemasakan
Berat kering benih ortodoks akan berhenti sebelum masak. Kadar air benih akan menurun hingga 6—10 persen saat masak. Namun, penurunannya berbeda-beda, bergantung pada individu benih. Pada benih rekalsitran, berat kering akan bertambah sampai benih jatuh. Kadar air saat masak sebesar 30—70 persen, tetapi juga bergantung pada individu benih itu sendiri.
Dormansi
Dormansi pada benih ortodoks lebih sering terjadi. Sementara, pada benih rekalsitran benih jarang mengalami dormansi, bahkan kemampuan dormansinya lemah.
Metabolisme saat masak
Benih ortodoks yang sudah masak metabolismenya tidak aktif, berbeda dengan benih rekalsitran, pada saat masak metabolisme aktif.