Pertanianku — Pemerintah terus berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan demi meningatkan kesejahteraan petani. Salah satu langkah yang diambil, yakni dengan meningkatkan produksi dengan tujuan ekspor. Kali ini, Indonesia perdana akan ekspor buah naga ke Cina.

Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Badan Karantina Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan mengawal secara intensif penandatanganan protokol buah naga. Dengan demikian, ekspor ke Cina dapat segera dilakukan dengan memenuhi ketentuan yang diatur sesuai isi protokol.
Berbagai program percepatan diupayakan secara sinergi. Selain itu, Ditjen Hortikultura segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan pada kebun registrasi.
“Khususnya untuk melaksanakan program pengendalian OPT, pengelolaan kebun dan sanitasinya, termasuk menyiapkan penjadwalan dan pencatatan hasil kegiatan monitoring dan pengendalian OPT di kebun registrasi buah naga,” ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik.
Yasid berharap ekspor perdana buah naga dapat segera dilaksanakan. Dirinya meyakini pelaksanaan ini menjadi awal bangkitnya perekonomian masyarakat petani.
“Ekspor perdana direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Juli 2019. Hal ini menjadi awal dari bangkitnya perekonomian masyarakat petani, khususnya bagi para petani buah naga,” tutur dia.
Ia pun memaparkan, antara petani dan pelaku usaha ataupun pihak eksportir perlu menyatukan semangat dan komitmen untuk terus bisa menjaga kontinuitas ketersediaan buah naga.
“Petani juga harus mampu menjadi eksportir mandiri sehingga harga yang diterima petani bisa lebih tinggi dari sekarang,” kata Yasid.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo menyatakan sudah 24,58 hektare kebun buah naga yang teregistrasi dan masih 200 hektare lagi yang siap untuk diregistrasi.
“Provinsi Jawa Timur khususnya Kabupaten Banyuwangi siap untuk launching ekspor perdana komoditas buah naga ke Cina karena potensi Banyuwangi yang sangat besar,” ujar Hadi.
Kepala Bidang Keamanan Pangan Segar Badan Ketahanan Pangan, Anto menyampaikan bahwa Badan Ketahanan Pangan (OKKPP/D) bersama Ditjen Hortikultura akan menyiapkan sistem ketelusuran untuk buah naga, mulai dari kebun hingga ke rumah kemas.
Sementara itu, Kepala Bidang Karantina Tumbuhan Non Benih Badan Karantina Pertanian, Turhadi Noerachman menyatakan bahwa saat tim GACC selesai memverifikasi kondisi kebun buah naga di Banyuwangi akan dilanjutkan dengan launching ekspor buah naga ke Cina di halaman kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.