Perencanaan Awal Dalam Budidaya Mentimun

Pertanianku  Pengendalian OPT secara preventif pada budidaya mentimun dapat dilakukan dengan cara memodifikasi lingkungan pertanaman agar tidak sesuai bagi perkembangan OPT. Modifikasi lingkungan dilakukan dengan perencanaan tanam, pengolahan lahan, pengapuran, pemulsaan, perlakuan tanah, modifikasi iklim mikro, penyemaian, pemupukan, penanaman, pemasangan perangkap OPT, pemasangan turus bambu, pemeliharaan tanaman, dan strategi pengendalian penyakit menggunakan fungisida.

Perencanaan Awal Dalam Budidaya Mentimun

A.Pemilihan lokasi

Tanaman mentimun mempunyai daya adaptasi yang luas, dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, di lahan sawah maupun di lahan kering dan tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, untuk dapat tumbuh dan menghasilkan secara optimum, tanaman mentimun mempunyai persyaratan tumbuh sebagai berikut.

  • Tanah gembur, banyak mengandung humus, tidak tergenang, dengan pH 6—7.
  • Selama pertumbuhannya menghendaki iklim kering dengan suhu udara 21—27o C.
  • Kelembapan udara kurang dari 80%.
  • Cukup air.
  • Bukan daerah endemik penyakit layu fusarium dan layu bakteri.

B. Pengaturan pola tanam

Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit di suatu area lahan atau wilayah tertentu. Pengaturan pola tanam pada budidaya mentimun di dataran rendah dan dataran tinggi selama satu tahun adalah sebagai berikut.

C. Pengaturan sistem tanam

Sistem tanam mentimun pada umumnya dilakukan secara monokultur. Hal ini dilakukan karena kanopi tanaman mentimun cukup rimbun sehingga jika dilakukan tumpang sari dengan tanaman lainnya, akan berkompetisi dalam mendapatkan sinar matahari. Selain itu, hama yang umum menyerang tanaman mentimun seperti ulat grayak, ulat jengkal, dan kutu kebul bersifat polifag sehingga dikhawatirkan akan menyerang pula tanaman selanya.

D. Pemilihan varietas dan benih

Pemilihan varietas harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain (a) diminati oleh pasar, (b) produktivitas tinggi, (c) toleran terhadap serangan OPT, dan (d) sesuai dengan ekosistem setempat.

Beberapa varietas mentimun yang dianjurkan ialah Sabana F1, Bella F1, Penus, Upo F1, Bandana F1, Wulan F1, Monza F1, Misano F1, Magic F1, 007 F1, Mercy F1, Metavy F1, dan Panda F1. Dalam pemilihan benih mentimun, selain bersertifikat beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut.

E. Waktu tanam

Tanaman mentimun memerlukan banyak air selama masa pertumbuhannya, tetapi sangat rentan terhadap curah hujan dan kelembapan udara yang tinggi. Oleh karena itu, pemilihan waktu tanam mentimun sangat penting. Hal ini berhubungan dengan ketersediaan air, curah hujan, dan serangan hama dan penyakit.

Waktu tanam yang tepat dapat berbeda menurut lokasi, jenis lahan, dan varietas. Pada lahan kering atau tegalan dengan irigasi yang baik, waktu tanam yang tepat adalah pada awal musim hujan, sedangkan untuk lahan sawah bekas padi beririgasi teknis pada akhir musim hujan. Selain faktor-faktor tersebut, permintaan pasar harus jadi pertimbangan pula dalam menetapkan waktu tanam.

 

Sumber: Buku Panduan Praktis  Budidaya mentimun