Pertanianku — Beberapa daerah mengenal kacang bogor sebagai camilan lezat dan bernutrisi. Seperti namanya, kacang bogor memang lebih sering dijajakan di kota hujan tersebut. Namun ternyata, tanaman ini juga bisa dibudidayakan di banyak daerah lain seperti Sukabumi, Pati, hingga Lampung.

Kacang bogor memiliki kebutuhan iklim yang hampir sama dengan kacang tanah. Legum ini menyukai banyak hujan dan sinar matahari. Namun, ia juga mampu bertoleransi pada tanah yang punya kandungan hara rendah dan kekurangan air.
Idealnya, kacang bogor ditanam pada jenis tanah lempung pasir. Keasaman tanah yang paling ideal berkisar pada pH 5,0—6,5. Ketinggian tanah berada pada 1.600—2.000 mdpl dengan suhu 19—28°C.
Sinar matahari langsung diperlukan agar tumbuh kembang kacang maksimal. Selain itu, curah hujan yang diperlukan berikisar antara 500—3.500 mm per tahun.
Jenis kacang bogor dinilai kurang tanggap terhadap pemupukan nitrogen. Hal ini karena kacang ini mampu memanfaatkan nitrogen dengan bersimbiosis. Simbiosis ini biasa dilakukan dengan bakteri pengikat nitrogen. Simbiosis ini membentuk bintil-bintil akar yang berisi bakteri.
Tanaman yang masih berkerabat dekat dengan kacang hijau ini cukup tahan terhadap serangan penyakit dan hama. Namun, ada beberapa penyakit dan hama yang bisa menyerang.
Hama utama kacang bogor adalah Empoasca facialis dan Hilda patreulis. Sementara, penyakit yang paling sering menyerang ada beberapa. Pertama, bercak daun yang disebabkan oleh spesies Cercospora spp. Kemudian, embun tepung yang disebabkan oleh Erysiphe poligon.
Tanaman kacang bogor juga bisa terserang oleh cendawan fusarium, terutama berasal dari spesies Fusarium oxsporum.
Kacang bogor akan muncul benih dan berkecambah pada satu hingga dua minggu setelah penanaman. Bunga sendiri akan muncul pada hari ke 30—55 pascapenanaman.
Bunga kacang ini berwarna kuning muda, kuning tua kemerahan, hingga merah gelap. Ukuran bunga sangat kecil, kurang dari 1 cm. Jika terjadi penyerbukan, tangkai bunga akan memanjang dan mendorong bakal buah menjadi buah dalam tanah.
Buah akan tumbuh di dalam tanah dan memiliki polong bulat, berkerut, dengan panjang 1—1,5 cm. Biji di dalamnya berbentuk bulat, halus, dan keras. Warnanya krem hitam, cokelat, merah, atau bertotol.
Periode perkembangan kacang polong akan terjadi sekitar 30 hari setelah penyerbukan. Polong yang sudah masak dan tua akan berwarna putih dan bertekstur halus. Jika sudah kering, warnanya akan berubah jadi kecokelatan dan teksturnya berkerut.
Satu polong kacang bogor umumnya berisi satu hingga dua biji. Bentuk bijinya agak bulat, licin, dan keras. Warna kulit biji bervariasi. Umumnya berwarna putih, krem, cokelat, ungu, hingga hitam.
Tanda kacang ini sudah siap panen adalah daun sudah mengering sekitar 80 persen dari tanaman. Biasanya, hal ini terjadi pada hari ke-122 setelah tanam.