Pertanianku — Apakah Anda berniat untuk beternak ayam hutan? Ayam hutan merupakan ayam hasil tangkapan di alam liar atau di hutan. Biasanya ayam jenis ini memiliki perilaku yang berbeda dengan ayam biasanya. Mereka cenderung lebih giras, tidak bisa diam, bahkan bersifat kanibal.

Jika Anda berkeinginan beternak ayam hutan, berikut ini hal yang perlu diperhatikan saat beternak ayam hutan.
- Adaptasi lingkungan
Buatlah kondisi lingkungan baru yang digunakan sama dan semirip mungkin dengan kondisi alami lingkungan hidupnya. Penyesuaian ini dapat dibuat secara perlahan. Untuk urusan pakan, Anda juga harus menyediakan pakan dan disamakan dengan lingkungan tempat hidupnya. Penyesuaian ini juga dilakukan secara perlahan.
Saat menginjak lingkungan barunya, Anda bisa memberikan obat antistres di antaranya multivitamin B kompleks dan B12. Selain itu, Anda bisa mencampurkan jangkrik atau kroto yang sudah dicampur dengan supertop ataupun super power.
- Kandang
Kandang perlu disesuaikan dengan baberapa jenis ayam. Untuk ayam bekisar dengan ciri ayam yang liar dan agresif, kandangnya harus berukuran luas, agar memberi tempat ayam ini jika sering berontak. Selanjutnya, untuk jenis ayam yokohama kandangnya pun harus luas karena ayam jenis ini memiliki ekor yang panjang.
- Mengurangi kanibalisme
Tahukah Anda bahwa ayam hutan memiliki sifat kanibalisme? Oleh karena itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kita bisa mengusahakan beberapa cara untuk mengurangi dan menghilangkan sifat kanibalisme ayam hutan. Anda bisa melakukan hal-hal berikut.
- Mengurangi kepadatan tebar kandang
- Memperbanyak kandungan pakan yang mengandung protein (protein hewani)
- Memperbaiki sirkulasi udara kandang
- Memotong sedikit paruh agar tidak terlalu runcing