Pertanianku — Tahap akhir dari budidaya tanaman jeruk adalah panen buah jeruk. Panen ini dilakukan setelah buah mencapai umur atau tingkat kematangan tertentu. Tak hanya itu, ada banyak faktor yang harus Anda perhatikan saat memanen buah bulat yang satu ini.
Mutu jeruk hasil panen dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Faktor pertama adalah umur buah atau tingkat kematangan buah. Faktor berikutnya adalah kondisi saat panen. Terakhir, cara panen buah jeruk juga berpengaruh.
Ciri buah jeruk yang siap untuk dipanen adalah ketika dipijit atau dipencet dengan jari sudah tidak terlalu keras. Terutama, jika dipijit bagian bawah buah. Hal ini karena kadar air dalam buah sudah meningkat dan kadar patinya menurun. Jeruk yang lunak jika dijentik dengan jari tidak berbunyi nyaring.
Beberapa jenis jeruk seperti jeruk siam memiliki tanda berwarna kuning saat jeruk sudah matang. Selain itu, kadar gula juga memengaruhi kesiapan panen jeruk. Kadar gula dapat diukur dengan alat hand refraktometer di kebun, dengan kadar minimal 10 persen.
Kesalahan pemanenan dapat terjadi karena ketidaktepatan waktu panen ataupun kerusakan mekanis selama panen. Agar panen dapat berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Jeruk sebaiknya dipanen sebelum embun pagi lenyap alias memanen jeruk di pagi hari. Tangkai buah yang terlalu panjang bisa melukai buah jeruk lain. Oleh karena itu, panen jeruk dengan tangkainya dilakukan dengan panjang tangkai maksimum 2 milimeter dari buah jeruk tersebut.
Jika Anda hendak memanen buah jeruk di bagian pohon yang lebih tinggi, gunakan alat bantu seperti tangga. Panen jeruk yang dipaksakan tanpa menggunakan alat bantu dapat membuat cabang dan ranting mudah rusak.
Selain proses pemanenan, wadah pemanenan juga tak kalah penting. Gunakan wadah yang terbuat dari bahan lunak dan bersih. Gunakan wadah panen berupa krat karena memiliki keunggulan bisa ditumpuk, tahan lama, dapat dipakai berulang, dan mudah dibersihkan.
Jangan banting buah jeruk! Anda harus meletakkannya secara perlahan. Buah jeruk yang diletakkan perlahan dan disimpan dengan suhu ruangan 23—31 derajat Celcius selama 3 minggu, hanya akan mengalami kebusukan sebanyak 7 persen.
Sementara, buah yang diletakkan dengan cara dibanting akan mengalami kebusukan sebanyak 12 persen. Buah yang terkena sinar matahari selama satu hari dengan perlakuan yang sama, dapat mencapai kebusukan sebanyak 38 persen.