Perhatikan Syarat-syarat Ini untuk Induksi Pembungaan

Pertanianku — Tanaman yang tidak kunjung berbunga bisa dirangsang perkembangannya dengan melakukan induksi pembungaan. Hanya saja, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan induksi tersebut.

induksi pembungaan
Foto: pixabay

Pertama, tanaman haruslah sudah melewati fase vegetatif atau fase juvenile. Proses pembungaan yang paling kritis terdapat pada tahap induksi bunga, yakni saat transisi dari fase vegetatif ke generatif.

Beberapa jenis tanaman memiliki fase juvenile yang lebih singkat atau lebih lama. Misalnya pada jeruk, jeruk siam memiliki fase vegetatif yang lebih singkat ketimbang jeruk keprok. Fase vegetatif haruslah terlewati terlebih dahulu karena jika tidak, induksi hanya akan merusak tanaman.

Syarat kedua adalah tidak sedang bertunas atau mata tunas matang fisiologis. Pertunasan memerlukan banyak energi, berupa karbohidrat yang dibongkar untuk pertumbuhan. Dengan begitu, hanya tersisa sedikit energi untuk induksi pembungaan. Jika dipaksakan, induksi pembungaan akan gagal.

Selain tidak sedang bertunas, tanaman yang siap dilakukan induksi adalah terdapat tanda pada ranting. Mata tunas pada ranting telah terisi penuh terutama ranting yang sebelumnya tidak mendukung buah.

Syarat ketiga adalah tanaman harus sehat, dari ujung daun hingga ke akar. Cara-cara induksi pembungaan dilakukan dengan membatasi nutrisi bagi tanaman, termasuk stres air dan pemangkasan. Tanaman haruslah dalam keadaan sehat agar induksi bisa dilakukan secara optimal.

Keempat, lakukan saat buah tidak terlalu lebat. Tanaman yang sudah berbuah lebat akan menghabiskan banyak energi. Dengan begitu, energi untuk pertumbuhan generatif tidak akan maksimal. Jika tetap dilakukan pemacuan pembungaan, tanaman bisa mati.

Saat berbuah lebat, sebaiknya tanaman dilakukan penjarangan agar energi pertumbuhannya seimbang dengan energi untuk menghasilkan tunas generatif.

Syarat terakhir adalah tersedianya pengairan. Masa stressing air yang optimal akan bisa mengakumulasikan energi pada mata tunas. Energi tersebut kemudian bisa digunakan untuk pertumbuhan vegetatif dan pembungaan ketika diberikan air yang mencukupi.

Kemunculan bunga harus didukung dengan kondisi lingkungan yang optimum, termasuk pemberian air sehingga bunga bisa berkembang menjadi buah. Jika tidak, pembungaan akan sia-sia karena tidak berbuah.