Pertanianku – Tanaman kopi tergolong tanaman hari pendek, yaitu tanaman yang hanya mampu membentuk bunga dalam periode panjang hari pendek (short-day plant). Artinya, tanaman kopi hanya membentuk bunga dalam periode hari pendek, yaitu siang hari yang panjangnya kurang dari 12 jam.
Sebagian besar tanaman kopi di Indonesia terletak di sebelah selatan garis khatulistiwa, seperti di Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara. Di wilayah ini periode hari pendek berlangsung mulai tanggal 21 Maret sampai tanggal 23 September. Sementara itu, hari terpendek jatuh pada tanggal 21 Juni. Wilayah sebelah utara garis khatulistiwa, seperti Sumatera Utara, dan Aceh, periode penyinaran hari pendek mulai terjadi tanggal 23 September sampai tanggal 21 Maret tahun berikutnya. Hari terpendek berlangsung pada tanggal 21 Desember.
Berdasarkan jatuhnya periode hari pendek, masa pembungaan tanaman kopi di wilayah sebelah selatan dan sebelah utara khatulistiwa tidak berlangsung sama karena berlainan (berlawanan). Saat terbentuknya primordia bunga memang tidak mudah dilihat mata, kecuali dengan menggunakan mikroskop. Akan tetapi, perbedaan ini terlihat saat bunga telah tumbuh lebih besar atau saat panen buah kopi, yaitu sekitar satu tahun setelah pembentukan bunga. Pola distribusi panen dari wilayah di sebelah selatan dan di sebelah utara garis khatulistiwa, terutama panen besarnya, ternyata berlangsung pada waktu yang berlawanan (Tabel 4).
Panen besar perkebunan kopi robusta yang berada di wilayah sebelah selatan garis khatulistiwa berlangsung bulan Juni—Agustus dan 94,5% dari panen total setahun dipungut dalam periode bulan April—September, yaitu periode hari pendek di wilayah tersebut. Sementara itu, di wilayah sebelah utara khatulistiwa panen besarnya berlangsung bulan November—Desember dan 63,4 % dari panen setahun dipetik dalam periode Oktober—Maret, yang merupakan periode hari pendek di wilayah sebelah utara garis khatulistiwa. Dengan demikian, tampak bahwa pola pembentukan primordia bunga kopi ini tetap mengikuti konsep fotoperiodisitas (periodisitas cahaya) matahari. Adapun fluktuasi periodisitas cahaya di Indonesia hanya kecil.
Sumber: Buku Kopi