Pertanianku – Perkawinan secara tunggal dilakukan dengan menjodohkan satu ekor jantan dengan satu ekor atau sekelompok betina. Induk jantan hanya satu sehingga betina tidak bisa memilih pejantan lain. Hasil perkawinan secara terarah ini akan menghasilkan garis keturunan yang terkontrol.
Perkawinan secara tunggal sangat penting dalam proses breeding (pembibitan) karena memungkinkan peternak mendapatkan bibit sesuai kriteria yang diinginkan. Pola pembibitan dapat ditentukan, antar lain inbreed, outbreed, dan linebreed. Ketiga cara ini dilakukan terutama untuk mendapatkan galur murni. Perkawinan silang antargalur digunakan untuk mendapatkan hibridanya, terutama untuk final stock (ternak produksi).
Peternak mengawinkan ayam elba jantan dan betina dengan perbandingan 1 : 1, 1 : 2, 1 : 5, atau 1 : 6. Pilihan itu sangat tergantung pada jumlah ayam jantan dan betina yang dimiliki. Perkawinan diatur sehingga menghasilkan telur tetas yang subur.
Setiap kali kawin, satu per satu induk betina disodorkan ke dalam kandang jantan. Begitu betina dimasukkan ke dalam kandang, biasanyaakan langsung dikawini jantan. Telur tetasnya positif menghasilkan DOC calon petelur. Oleh karena genetik jantannya petelur unggul, anaknya diharapkan juga akan menjadi petelur unggul. Perkawinan dapat dilakukan seminggu sekali, tetapi kualitas pejantan harus diketahui terlebih dahulu agar hasilnya maksimal.
Sumber: Buku Ayam Elba Kampung Petelur