Permasalahan Budidaya Lidah Buaya yang Wajib Diwaspadai

Pertanianku — Dahulu, lidah buaya hanya terkenal sebagai tanaman hias, tetapi setelah khasiatnya sudah diketahui banyak orang, kini lidah buaya sudah dibudidayakan dalam skala yang lebih besar. Namun, proses budidaya lidah buaya memiliki beberapa permasalahan yang harus diantisipasi oleh pembudidaya.

budidaya lidah buaya
foto: pixabay

Salah satunya adalah OPT lidah buaya yang paling sering menyebabkan kerusakan pada tanaman adalah busuk lunak (soft rot) yang disebabkan oleh bakteri pathogen Erwinia chrysantemi. Bakteri tersebut dapat menyebabkan pembusukan di bagian daun atau pelepah hingga pangkal batang lidah buaya. Bagian yang sudah rusak tidak layak untuk dijual sehingga menyebabkan penurunan hasil produksi.

Bakteri penyebab busuk lunak bisa menyerang dalam waktu yang singkat dan menimbulkan kerusakan tanaman yang cukup parah. Bakteri akan berkembang lebih pesat ketika kondisi kelembapan lebih dari 90 persen dengan suhu sekitar 25—30°C.

Penyakit ini bisa dikendalikan dengan pengaturan drainase air yang baik. Tanaman yang sudah terinfeksi harus segera dicabut dan dibakar agar tidak menular ke tanaman lain yang masih sehat.

Anda juga bisa memberikan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai bakteri perakaran yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan tanaman agar aktivitas mikroorganisme di dalam tanah menjadi meningkat. Selain PGPR, Anda bisa menggunakan Plant Growth Promoting Fungi (PGPF) seperti Trichoderma spp., dan Penicillium sp. sebagai agen hayati untuk mengendalikan penyakit tersebut.

Tindakan pencegahan lainnya yang bisa dilakukan adalah pemberian pupuk kalium dengan cukup untuk tanaman. Pupuk kalium tersebut berfungsi untuk mempercepat proses metabolisme tanaman serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, penyakit, dan perkembangan akar.

Permasalahan lain yang kerap dialami oleh petani lidah buaya adalah gulma yang rimbun. Tanaman ini dapat bertahan beberapa tahun dengan kondisi daun yang tidak rimbun. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan gulma menjadi lebih pesat. Gulma yang tumbuh dapat menjadi pesaing bagi tanaman lidah buaya untuk tumbuh.

Persaingan untuk mendapatkan nutrisi bisa menyebabkan tanaman lidah buaya tidak tumbuh dengan optimal dan pertumbuhannya sangat lambat.

Pengendalian gulma bisa dilakukan dengan cara mencabut gulma secara langsung hingga ke bagian akarnya atau mencangkul gulma yang masih kecil.