Pertanianku — Permasalahan peternakan ayam cukup beragam dan bisa disebabkan oleh banyak faktor. Apabila terjadi masalah dan hanya Anda yang mengalaminya, kemungkinan besar permasalahan tersebut disebabkan oleh masalah internal. Sementara itu, bila permasalahan tersebut selalu berulang, kemungkinan besar permasalahan tersebut bukan masalah tenis. Penyebabnya bisa saja terjadi karena buruknya manajemen dan administrasi yang kacau.

Manajemen
Manajemen peternakan ayam meliputi perencanaan usaha, mengoordinasikan pekerja, melakukan pengendalian, dan memimpin peternakan. Menentukan rencana usaha peternakan berkaitan dengan tujuan dari usaha yang Anda jalankan. Misalnya, berapa produksi yang dihasilkan, berapa biaya yang diperlukan, berapa tenaga yang diperlukan, dan masih banyak lagi.
Kegiatan peternakan memerlukan koordinasi yang baik. Koordinasi tersebut akan berhasil bila didukung dengan perencanaan, struktur organisasi, dan pengarahan yang benar. Bila memungkinkan, buatkan jadwal untuk perencanaan kegiatan.
Bila usaha peternakan telah berjalan, setiap langkah perlu dievaluasi. Dengan demikian, pengendalian atas adanya penyimpangan dapat dilakukan lebih awal. Pengendalian ini lebih ditekankan pada usaha menyelaraskan antara kenyataan dan tujuan yang telah direncanakan.
Administrasi dan keuangan
Pembukuan mengenai keuangan sangat diperlukan agar kita dapat mengetahui usaha peternakan ini untung atau rugi. Uang yang keluar biasanya digunakan untuk biaya produksi, baik biaya tetap (biaya pegawai tetap dan biaya penyusutan) maupun biaya tidak tetap atau variabel (biaya makanan, bibit, kesehatan, dan pemeliharaan lainnya).
Sementara itu, uang yang masuk biasanya dari hasil penjualan telur ataupun ayam (daging). Evaluasi kedua biaya ini harus sering dilakukan agar tidak terjadi pemborosan yang dapat berakibat peternakan menjadi bangkrut. Pemborosan yang biasanya tidak dirasa seperti biaya untuk makanan, obat-obatan, ataupun biaya pegawai tetap.
Pemasaran
Hal pertama yang harus diketahui sebelum membuka usaha adalah kemana kita akan memasarkan hasil produksi: apakah ke pasar tradisional, pasar swalayan, atau pasar khusus (restoran/hotel). Selain itu, perlu dikenali siapa yang berada di jalur pemasaran tersebut. Hal ini perlu diketahui agar produk dari peternakan Anda ada yang menampung.
Dengan mengetahui panjang atau pendeknya jalur pemasaran (adanya pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang pengecer), Anda dapat memperkirakan biaya yang diperlukan dalam pemasaran tersebut.