Pertanianku — Penetasan telur itik tidak selalu berjalan dengan mulus, kadang peternak mengalami kegagalan. Apalagi, untuk peternak yang baru saja memulai usaha peternakan. Kegagalan tersebut bisa menjadi pelajaran berharga untuk menjadi peternak yang andal. Berikut ini beberapa kegagalan yang sering dialami peternak saat penetasan telur itik.

Terlihat gumpalan darah di dalam telur saat diteropong
Kegiatan peneropongan telur atau candling harus dilakukan secara rutin untuk mengamati perkembangan embrio di dalam cangkang telur. Namun, jika Anda mendapati gumpalan darah di dalam telur, ada beberapa kemungkinan, antara lain embrio yang mati di umur ke 2—4 hari karena faktor genetik, suhu pengeraman terlalu tinggi atau terlalu rendah, telur sudah terlalu tua, atau penanganan telur terlalu kasar.
Tingkat kematian embrio di minggu ke-2 tinggi
Ketika embrio mati di minggu ke-2 pengeraman, kemungkinan disebabkan oleh kualitas ransum yang dikonsumsi induk kurang baik atau memang karena faktor bawaan induk. Kematian juga bisa karena telur disimpan dalam tempat yang panas sebelum akan ditetas dan suhu di dalam pengeraman terlalu rendah atau tinggi.
Pemutaran telur yang tidak berlangsung secara teratur juga dapat menyebabkan embrio di dalam telur mati. Penyebab lain yang jarang disadari adalah kondisi ventilasi yang kurang baik sehingga kadar CO2 di dalam pengeraman terlalu tinggi.
Telur menetas terlalu dini
Telur yang sudah menetas, padahal belum saatnya, bisa saja disebabkan oleh suhu dan kelembapan di dalam mesin penetasan dari hari pertama hingga telur menetas terlalu tinggi. Selain itu, ukuran telur yang kecil juga dapat menyebabkan telur menetas terlalu cepat.
Telur terlambat menetas
Telur yang terlambat menetas bisa disebabkan oleh ukuran telur yang terlalu besar dan sudah tua. Atau, karena suhu dan kelembapan di dalam pengeraman terlalu rendah.
DOD mengalami kekeringan
DOD yang baru menetas dan terlihat menderita kekeringan bisa saja karena telur ditetaskan terlalu dini. Selain itu, penyebab lainnya adalah kelembapan ruang penetasan yang terlalu rendah atau DOD berada terlalu lama di dalam mesin penetasan setelah menetas dari telur.