Pertanianku — Karantina Pertanian Belawan mencatat adanya kenaikan pengiriman salah satu produk hortikultura, yaitu kentang yang diekspor ke pasar Singapura dan Malaysia. Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil mengatakan data lalu lintas produk pertanian di Belawan mengalami kenaikan yang signifikan semasa wabah pandemi Covid-19.

“Ini pesan yang selalu disampaikan Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, negara kita kaya penuh potensi. Tugas kita menggarapnya untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya petani,” ujar Jamil seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Sejak April 2020 sudah ada 11 kali eskpor kentang dari Belawan ke Malaysia dan 11 kali ke Singapura dengan total ekspor yang mencapai 80,5 ton. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 7 kali ekspor dengan total 48,5 ton.
Kentang yang diekspor berjenis Granola dan merupakan produk pertanian dari subsektor hortikultura. Jenis ini memang banyak dibudidayakan di Sumatera Utara. April menjadi bulan panen jenis kentang ini dengan hasil produksi yang sangat berlimpah dan siap untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta pasar luar negeri atau ekspor.
Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini mulai diterapkan di wilayah DKI Jakarta, layanan karantina hewan, ikan, dan tumbuhan merupakan salah satu layanan publik yang akan terus berjalan.
Para pejabat karantina pertanian yang bertugas di lapangan akan dibatasi sesuai dengan kondisi lalu lintas dunia kerja. Mereka akan dilengkapi APD yang memadai sesuai dengan protokol Kewaspadaan Pencegahan Penyebaran Covid-19. Untuk layanan publik Karantina Pertanian, akan terus dipantau.
“Kita kawal kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan, apalagi untuk bahan pangan. Juga tidak kalah penting memastikan ekspor produk pertanian tetap terjamin akseptabilitasnya di negara mitra dagang, untuk menambah devisa negara,” tutup Jamil.