Pertanianku — Proses perkawinan domba harus dilakukan secara terarah dan tidak bisa dilakukan secara perkawinan liar (pasture mating). Hal tersebut bertujuan agar produktivitas domba bisa lebih terkontrol. Seluruh binatang ternak yang akan kawin harus dipersiapkan dengan matang agar berjalan lancar.

Domba yang akan dikawinkan harus diperlakukan dengan baik agar hewan tidak sakit pascaperkawinan. Berikut ini beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum memasuki proses perkawinan domba.
Perhatikan kesuburan betina dan pejantan
Kesuburan domba yang akan dikawinkan harus terus dipantau. Induk betina dikatakan subur apabila mampu beranak dengan cepat. Oleh karena itu, lebih mudah memantau induk yang sudah pernah melahirkan dibandingkan induk yang baru memasuki masa perkawinan.
Sementara itu, kesuburan jantan diukur dari jumlah sperma yang dihasilkan. Pejantan normal dapat menghasilkan sperma sebanyak 0,5 cc setiap ejakulasi.
Pemeriksaan induk yang sudah pernah beranak
Induk yang sudah pernah beranak baru bisa dikawinkan setelah 60 hari proses beranak selesai dijalankan. Setelah 60 hari pascaberanak, organ reproduksi yang sobek akibat proses kelahiran telah kembali pulih sehingga aman untuk dikawinkan kembali.
Induk yang sudah siap dikawinkan harus dipantau setiap hari agar peternak bisa menemukan tanda-tanda birahi pada induk. Ketika tanda tersebut keluar, induk sudah dapat dikawinkan. Masa birahi betina berlangsung selama 30—40 jam atau 1—2 hari sehingga perkawinan harus dilakukan pada hari kedua setelah domba birahi.
Berikan pakan yang berkualitas
Kualitas dan kuantitas pakan induk yang akan dikawinkan harus ditingkatkan. Pada formulasi pakan hijauan diberikan tambahan berupa konsentrat sebanyak 0,5 kg/hari/ekor. Pemberian konsentrat pada pakan hijauan dilakukan selama tiga minggu.
Konsentrat yang diberikan dapat membuat induk menjadi lebih kuat dan sehat. Selain itu, jumlah sel telur yang diovulasikan juga meningkat. Dengan begitu, kemungkinan besar induk bisa melahirkan anak kembar.
Pemangkasan bulu di sekitar organ reproduksi
Bulu yang berada di sekitar organ reproduksi, ekor, dan dubur harus dibersihkan dengan cara memangkasnya. Bulu juga harus dibersihkan pada penis domba jantan. Pemangkasan bulu bertujuan agar proses perkawinan domba dapat berlangsung lancar.