Pertanianku – Persiapan kandang dimulai dari pemilihan kandang yang akan digunakan. Untuk pembibitan selain ayam betina, juga dipelihara ayam jantan. Untuk pembibitan ayam ras terutama untuk pemeliharaan grand parent stock (parent stock) ayam broiler yang ayamnya besar-besar relatif kurang mampu beradaptasi dengan cuaca panas di Indonesia maka pembibit biasanya memilih menggunakan kandang closed house yang bisa dikontrol suhunya.
Kemudian pembibit juga lebih sering menggunakan lantai litter atau gabungan antara litter dan slat. Penggunaan lantai litter untuk memudahkan ayam jantan ketika mengawini betinanya sehingga daya tetas tinggi, sedangkan penggunaan slat untuk menghasilkan telur yang lebih bersih. Telur yang bersih diperlukan untuk menghasilkan daya tetas tinggi dan kualitas DOC yang baik.
Sanitasi yang ketat sangat diperlukan untuk kandang pembibit, sebab beberapa penyakit induk akan diturunkan pada anak ayam yang dihasilkan. Sanitasi yang ketat dimulai dengan pemilihan letak kandang ayam pembibit. Letak kandang ayam pembibit harus jauh dari kandang komersial. Selanjutnya adalah proses pencucian dan sterilisasi kandang untuk menerima kedatangan DOC (fase brooding).
- Pencucian dan Strerilisasi Kandang
Berikut ini merupakan tahapantahapan dalam pencucian dan sterilisasi kandang.
– Kandang disemprot dengan obat serangga/kutu.
– Kotoran ayam dikarungkan dan diangkut keluar peternakan, kemudian lantai disapu bersih.
– Kandang disemprot dengan air menggunakan sprayer tekanan tinggi, mulai dari atas dinding, tirai kandang, slat, dan lantai kandang.
– Tempat pakan dan galon minuman dicuci menggunakan air kemudian dicelup pada air yang dicampur desinfektan. Pemanas dilap dengan kain yang dibasahi air + desinfektan.
– Lantai (slat) dan tiang kandang kemudian dikapur dengan kapur tohor, selanjutnya lantai diguyur menggunakan soda api dengan dosis 5 g/m2 .
– Kandang kemudian disterilisasi menggunakan desinfektan.
– Bahan untuk litter (serutan kayu/kulit padi) dimasukkan dalam kandang yang sebelumnya telah difumigasi dengan kekuatan tiga kali (120 ml formalin + 60 g KMnO4) untuk 2,8 m3 ruangan.
– Bila kedatangan DOC sudah ditentukan tanggalnya, langkah selanjutnya adalah membuat induk buatan (brooder).
- Persiapan Induk Buatan
Induk buatan adalah kondisi yang dibuat untuk anak ayam supaya bisa merasakan kenyamanan/kehangatan seperti bila dipelihara bersama induknya. Induk buatan untuk semua jenis ayam hampir sama. Induk buatan dapat dibuat pada setiap kandang sehingga anak ayam tidak perlu dipindah kandang ketika beranjak besar, tetapi ada pula induk buatan yang dibuat pada satu kandang kemudian ayam dipindah ketika telah selesai fase brooding. Untuk pembibitan sebaiknya tidak banyak dilakukan kegiatan pindah kandang sebab akan menimbulkan stres pada ayam. Berikut ini adalah beberapa hal yang dibutuhkan dalam mempersiapkan induk buatan.
- Kebutuhan lingkaran dan pemanas
Buat lingkaran dari seng yang tinggi sengnya 45—50 cm. Jangan lupa untuk melipat ujung atas dan bawah seng serta samping seng untuk menghindarkan luka pada tangan pekerja. Luasan lingkaran yang dibuat tergantung jumlah ayam yang dipelihara.
Ayam yang terlalu padat akan membawa dampak negatif yaitu banyaknya ayam mati pada periode tersebut. Contoh kebutuhan diameter lingkaran:
- Ayam ras bibit pedaging : 3,6 m/500 ekor DOC
- Ayam ras pedaging komersial : 3 m/500 ekor DOC
- Ayam ras bibit petelur : 2,5 m/500 ekor DOC
- Ayam ras petelur komersial : 2 m/500 ekor DOC
Pemanas menggunakan satu buah gasolex. Setelah induk buatan siap, b. Kebutuhan tempat pakan Tempat pakan yang digunakan biasanya berukuran diameter 35 cm/500 ekor DOC. Kebutuhan tempat pakan untuk masing-masing jenis ayam ras (500 ekor) adalah sebagai berikut.
– 8 buah untuk ayam ras bibit pedaging.
– 12 buah untuk ayam ras pedaging komersial.
– 8 buah untuk yam ras bibit petelur.
– 20 buah untuk yam ras petelur komersial.
- Kebutuhan tempat minum otomatis
Tempat minum otomatis yang digunakan berupa galon tenteng untuk 500 ekor DOC. Kebutuhan tempat minum otomatis untuk masing-masing jenis ayam ras adalah sebanyak enam buah.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Ayam