Pertanianku – Lahan penanaman perlu diolah terlebih dahulu agar bisa digunakan secara efektif dan efisien. Pengolahan ini sebaiknya memperhatikan kondisi topografi dan geografi lahan serta kesuburannya. Beberapa kegiatan pengolahan lahan yang dilakukan sebagai berikut.
a. Pengukuran dan pemetaan lahan
Luas lahan yang hendak ditanami jati diukur, lalu dipetakan agar penanaman bisa dilakukan secara terencana.
b. Pengolahan lahan
Saat mengolah lahan, hal utama yang harus dilakukan adalah membersihkan lahan dari jenis tumbuhan lain. Selanjutnya pengolahan bisa disesuaikan dengan kondisi lahan, baik secara manual, semi mekanis, maupun mekanis. Khusus untuk topografi yang datar, pengolahan lahan bisa dilakukan dengan traktor. Cara lain yang lebih ekonomis yaitu sistem cemplongan, yaitu lahan yang diolah hanya sekitar 1 m2 dari titik tanam atau sistem jalur. Teknisnya, titik tanam (tempat pembuatan lubang tanam) diolah secara optimal, sedangkan areal tanah dengan radius 1 m dari titik tanam dibersihkan dan diolah secara ringan.
c. Pengajiran, pembuatan lubang tanam, dan pemupukan
Lahan tanam yang telah diolah kemudian diberi ajir setinggi 50—60 cm sebagai tanda titik tanam. Ajir dapat terbuat dari belahan bambuatau kayu. Jarak tanam awal dibuat 2 m x 2 m (2.500 pohon/ha). Setelah penentuan titik tanam, lakukan pembuatan lubang tanam dengan ukuran optimal 40 cm x 40 cm x 40 cm. Selanjutnya, masukkan campuran pupuk dasar ke dalam lubang yang terdiri dari 10 kgkompos, 100—200 g TSP, dan 50—100 g urea/ZA.
Sumber: Buku 10 Tanaman Investasi Pendulang Rupiah