Pertanianku – Persiapan wadah pemeliharaan larvamerupakan hal yang harus dilakukan sebelum memulai pemeliharaan. Kegiatan persiapan tersebut melalui beberapa proses di antaranya pengeringan, pembersihan, perbaikan (wadah produksi, instalasi air, instalasi listrik, instalasi udara, serta saluran pembuangan), dan pengisian air. Penyiapan wadah pemeliharaan larva bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi larva sehingga bisa hidup, tumbuh dan berkembang, serta mengurangi serangan bakteri atau jamur. Wadah pemeliharaan larva harus sudah disiapkan 1—2 hari sebelum larva ditebarkan.
Persyaratan untuk pemeliharaan larva adalah air yang digunakan harus bersih dan jernih serta suhu air dan udaranya harus stabil dan tidak berfluktuasi. Sumber air bersih bisa berasal dari sumur pompa atau sumur gali. Untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air dan menguapkan gas-gas lain yang merugikan, sebelum digunakan sebagai media pemeeliharaan, air diaerasi terlebih dahulu selama 1—2 hari atau dengan menampungnya terlebih dahulu dalam bak tandon air. Pada bak tandon tersebut juga dipasang aerasi dari blower atau aerator selama 24 jam.
Untuk mencegah timbulnya jamur dan bibit penyakit pada larva patin, berikan larutan larutan methylene blue (MB) pada media pemeliharaan dengan takaran sesuai dengan aturan yang tercantum pada label kemasan. Perlakuan ini diberikan minimal 1—2 hari sebelum larva patin dimasukkan.
Untuk menjaga suhu air tetap dalam kondisi stabil, lengkapi wadah pemeliharaan dengan heater atau sumber panas yang berasal dari pemanas ruangan berupa lampu listrik atau kompor. Persiapan selanjutnya adalah pemasangan instalasi penetasan. Pada tahapan ini, penggunaan aerasi dari blower atau aerator ke dalam wadah pemeliharaan diperlukan untuk menyuplai oksigen terlarut. Hal ini karena larva patin sangat peka terhadap kekurangan oksigen. Aerasi dipasang pada setiap bak atau wadah pemeliharaan larva. Tekanan aerasi dibuat sedemikian rupa agar tidak terlalu kencang sehingga larva tidak mudah stres. Untuk mengurangi goncangan akibat gelembung air yang terlalu besar, pada ujung selang aerator bisa ditempatkan sebuah batu aerasi. Selama pemeliharaan larva berlangsung, aerasi harus selalu dihidupkan.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Agribisnis Patin