Pertanianku — Sebelum mengolah limbah hasil peternakan menjadi biogas, Anda harus mengetahui dengan jelas bagaimana persyaratan bahan baku biogas yang baik. Hal ini berguna agar setelah membuat alat pembuat biogas tidak sia-sia karena bahan baku yang dimiliki bisa diolah menjadi biogas. Syarat paling penting adalah ketersediaan kotoran ternak dan suhu udara yang sesuai.
Suhu udara
Suhu akan memengaruhi aktifnya bakteri penghasil biogas. Suhu ideal untuk mengaktifkan bakteri tersebut adalah sekitar 32—37°C. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi tidak dapat menunjang keberhasilan pembuatan biogas. Apalagi suhu yang di bawah 15°C, sudah bisa dipastikan bahwa biogas tidak dapat dibuat.
Jika terjadi penurunan suhu yang tidak terlalu besar, suhu di dalam alat pembuatan biogas masih dapat dipertahankan dengan cara mengubur alat pembuat biogas ke dalam tanah atau menimbun alat tersebut dengan jerami.
Oleh karena itu, pastikan dulu suhu udara di lokasi Anda sudah sesuai dengan suhu ideal pembuatan bioarang. Tidak heran, jika di dataran tinggi seperti di pegunungan, pembuatan biogas tidak bisa dilakukan. Ini karena suhunya sangat rendah.
Bahan baku
Ketersediaan kotoran ternak menjadi hal wajib dari pembuatan biogas. Ketersediaan tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan kotoran ternak untuk sekali produksi. Kotoran ternak harus selalu tersedia untuk menunjang kelancaran pembuatan biogas.
Untuk satu alat pembuatan biogas dapat mengolah kotoran ternak hingga 200 kg atau sekitar 8 ember berukuran 22 liter. Setelah sebulan, saat gas sudah berhasil dibuat, Anda perlu menambahkan kotoran ternak per harinya sekitar 15 kg.
Kebutuhan kotoran ternak per harinya dapat dipenuhi oleh satu ekor sapi saja, tetapi untuk berjaga-jaga ambil kotoran dari dua sapi. Oleh karena itu, biogas akan sangat menguntungkan bagi para peternak sapi yang berada di dataran rendah.
Dibandingkan hewan ternak lainnya, sapi memiliki kotoran padat yang paling tinggi sebesar 23,59 sehingga kebutuhan kotoran ternak per hari bisa dipenuhi oleh satu sapi. Sementara, kuda hanya menghasilkan 16,10, babi 2,72, domba 1,13, dan ayam hanya sebesar 0,05. Bahkan, ayam tidak dapat menghasilkan kotoran cair.