Pertanian Berbasis Teknologi Mampu Dongkrak Swasembada pangan

PertaniankuPertanian berbasis teknologi kini mulai banyak diterapkan. Hal ini karena penerapan teknologi menjadi bagian penting dalam mendukung swasembada pangan. Selain itu, penerapan teknologi juga dapat membantu penyusunan kebijakan pemerintah.

foto: istimewa

Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi, swasembada beras sejak 2015 hingga kini tak lepas dari penerapan teknologi dalam penyusunan kebijakan di instansinya.

Teknologi tersebut misalnya dalam pengumpulan dan pelaporan data pertanaman padi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dipotret satelit Lansat-8 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

“Menggunakan citra satelit, kita bisa monitor kapan tanam padi sampai panen,” ujarnya pada seminar nasional bertema Peranan Teknik Sipil dan Lingkungan untuk Pembangunan Indonesia di Bogor, belum lama ini melalui keterangan tertulisnya.

Bahkan, ia percaya bahwa Indonesia akan mengulang sejarah, yakni produksi beras melampaui kebutuhan nasional. Hal ini berdampak tidak dilakukan impor hingga sekarang. Komoditas cabai dan bawang merah pun mengalami hal serupa sejak 2016 serta di 2017 untuk jagung pakan ternak.

“Bahkan, Indonesia berhasil ekspor beras ke Papua Nugini, serta bawang merah ke Thailand, Filipina, Timor Leste, Vietnam, dan Singapura,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan banyak keunggulan yang didapat dari teknologi satelit, ekonomis, mudah, efektif, efisien, cepat, dan akurat.

Melalui data satelit dari LAPAN, mampu menjangkau seluruh wilayah dalam waktu singkat, terus-menerus, meminimalisir kesalahan manusia dengan komputerisasi dan sangat transparan sehingga dapat diakses oleh pihak lain.

Hasil pemetaan ini disajikan dalam laman dan dilengkapi dengan data spasial dan tabular yang lain, yakni data perkiraan curah hujan, data tinggi permukaan air waduk, hingga peta sebaran luas baku sawah.

“Kemudian, ada juga data estimasi kebutuhan pupuk, benih, dan sarana prasarana per kecamatan,” paparnya.