Pertanianku — Perubahan iklim sudah menjadi bahan perbincangan seluruh negara karena dampaknya sudah mulai terasa saat ini. Yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau, malah masih berlangsung musim hujan, begitu juga sebaliknya. Perubahan iklim pun membuat para petani mulai resah karena otomatis mengubah ritme bertani mereka.
Jauh sebelum saat ini, para pakar pertanian sudah khawatir akan sistem pertanian konvensional yang sempat digunakan akan merusak lahan pertanian. Mulanya, para petani menggunakan cara tradisional yang diwariskan dari leluhur dan terbukti mampu menjaga kualitas tanah hingga beberapa dekade.
Seiring perkembangan zaman, sistem pertanian berubah. Para petani mulai mengadopsi sistem pertanian luar negeri yang notabene memiliki iklim berbeda, kondisi geografis berbeda, serta sumber daya yang berbeda pula. Penerapan sistem pertanian tersebut semata-mata untuk alasan ekspansi ekonomi.
Penggunaan pupuk dari bahan kimia buatan, pembuatan irigasi buatan, dan masih banyak lagi sistem pertanian yang semakin hari semakin menjadi ketergantungan dengan minyak dan gas bumi yang hampir mencapai 60 persen. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut malah menghancurkan siklus tanah serta menurunkan produktivitasnya dari tahun ke tahun.
Kondisi tersebut sudah harus menjadi perhatian khusus bagi para pelaku yang bergerak di bidang pertanian. Bina Swadaya Grup sadar akan kebutuhan persiapan petani untuk menghadapi perubahan iklim yang sedang terjadi.
Salah satu upaya Bina Swadaya Grup untuk mempersiapkan pertanian di tengah perubahan iklim adalah dengan mengundang Anda untuk hadir datang pada event Bincang-Bincang Wisma Hijau yang bertajuk ‘Pertanian dan Kesiapan Petani Menghadapi Perubahan Iklim’. Bincang-bincang tersebut akan berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2020, pukul 14.30—16.30 WIB di Ruang Edelweis 2, Wisma Hijau, Jalan Mekarsari Raya No. 15 Mekarsari, Cimanggis, Depok.
Acara bincang-bincang kali ini menghadirkan para pakar dan narasumber seperti Prof. Yunita T. Winarto yang merupakan guru besar Antropologi Universitas Indonesia-Warung Ilmiah Lapangan UI, Nurkilah (Perkumpulan Petani Tanggap Perubahan Iklim Indramayu), dan Ikasari (Bina Swadaya Grup).
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Anda hanya perlu mendaftar dan datang membawa botol minum sendiri untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Untuk informasi dan pendaftaran silakan menghubungi Sekretariat Bina Swadaya melalui telepon 021-8729060 dan WhatApp 08118090033. Sesi pendaftaran dibuka hingga 27 Februari 2020. Yuk, ajak teman dan komunitas Anda berdiskusi dan menyusun rencana aksi di acara ini!