Pertanianku – Musim pancaroba memiliki andil terbesar dalam pertumbuhan ayam dan dampaknya pun menjadi dua kali lipat, yaitu kombinasi musim kemarau dan musim hujan karena musim peralihan.
Kondisi nyata yang terjadi pada musim pancaroba adalah perubahan cuaca yang drastis, kelembapan relatif tinggi, fluktuasi suhu dan kelembapan yang tajam, serta perbedaan yang mencolok antara siang dan malam (>6° C). Suhu yang cenderung ekstrim di siang hari kadang mencapai 35° C, sedangkan malam hari sangat rendah. Dampak musim pancaroba terhadap perkembangan ayam sebagai berikut.
- Pemicu imunosupresif
Kondisi cuaca ekstrim selama musim pancaroba mengakibatkan ayam menjadi stres. Akibatnya, ayam mudah terserang penyakit. Stres juga berdampak pada rendahnya respon kekebalan terhadap vaksinasi yang sering tidak berhasil.
- Perkembangan DOC kurang optimal
Stres akibat pancaroba dampaknya akan terlihat nyata pada DOC. Pada minggu awal, secara fisiologis terjadi proses penyerapan kuning telur yang tidak sempurna sehingga kekebalan tubuhnya rendah. Akibatnya, pertumbuhan DOC kurang optimal.
- Merebaknya kasus penyakit
Meningkatnya jumlah bibit penyakit di lapangan dapat bersumber dari ayam sendiri. Kondisi ayam yang stres menyebabkan bibit penyakit mudah menginfeksi. Akibat lebih jauh, ayam yang sakit bisa menularkan penyakit ke ayam lain yang justru bisa memicu terjadinya outbreak penyakit tertentu. Selain itu, pada musim pancaroba terjadi peningkatan jumlah partikel debu.
Partikel debu merupakan media penyebaran E. coli yang dapat menyebabkan infeksi sekunder pada saluran pernapasan yang masuk ke dalam tubuh ayam pada saat panting (megap-megap) karena heat stress.
- Penurunan kualitas pakan
Pancaroba berdampak pada kualitas pakan. Kelembapan tinggi yang diikuti penanganan tidak benar selama pancaroba akan mengakibatkan pakan rusak karena berjamur atau terkena air hujan. Dengan demikian, jika dikonsumsi ayam akan menyebabkan berbagai penyakit pencernaan.
- Penurunan kualitas air minum
Permasalahan air pada musim pancaroba adalah tingginya tingkat pencemaran bakteri E. coli sehingga memicu kasus collibasilosis. Pada masa pancaroba, debit air berkurang sehingga konsentrasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. meningkat.
Sumber: Buku Bisnis Pembesaran Pullet