Pertumbuhan Pasca-Kelahiran Domba

Pertanianku – Seperti kebanyakan hewan pada umumnya, domba mengalami proses pertumbuhan yang sama, yakni berlangsung lambat di awal kemudian meningkat lebih cepat sampai domba berumur 3—4 bulan. Namun, pertumbuhan tersebut akhirnya kembali lebih lambat pada saat domba mendekati kedewasaan tubuh.

Pertumbuhan tercepat dialami hanya pada beberapa bulan pertama saja. Proses pertumbuhan ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan), iklim lingkungan, serta penanganan kepada domba itusendiri. Faktor keturunan lebih membatasi pertumbuhan dan besarnya tubuh yang dapat dicapai. Cara pemberian pakan dan pencegahan penyakit juga akan menentukan tingkat pertumbuhan dalam mencapai kedewasaan. Berikut adalah masa-masa pertumbuhan yang biasa terjadi pada domba.

  1. Pertumbuhan awal

Pada saat domba lahir kepalanya relatif besar, kaki panjang, tubuh kecil. Namun, setelah domba itu mencapai kedewasaan maka proporsi tubuh menjadi serasi antara kepala dan kakinya. Proses pertumbuhan domba semenjak di dalam kandungan juga tidak serentak, melainkan masing-masing bagian tubuh mengalami laju pertumbuhan yang tidak bersamaan. Misalnya, kepala dan kaki tumbuh lebih awal dan bagian tubuh lain, seperti punggung dan paha akan tumbuh kemudian.

  1. Pembentukan karkas

Pertumbuhan tubuh yang kemudian menjadi karkas terdiri atas tiga jaringan utama, yakni tulang pembentuk kerangka, urat pembentuk daging, dan lemak (fat). Ketiga jaringan ini tumbuh teratur dan serasi. Di antara ketiga jaringan tersebut, jaringan tulang tumbuh paling  awal. Setelah itu, disusul oleh pertumbuhan urat yang menyelubungi kerangka. Walaupun jaringan lemak tumbuh paling akhir, tetapi pertumbuhannya paling cepat saat mendekati kematangaan tubuh.

Oleh karena itu, domba yang masih muda persentase tulangnya lebih tinggi, sedangkan persentase daging dan lemaknya rendah. Hal itu tidak sesuai dengan kondisi saat ini bahwa konsumen lebih menghendaki daging domba muda. Untuk itu, peternak harus memproduksi daging-daging domba muda, terutama umur 3—4 bulan. Caranya adalah dengan memberikan ransum yang tepat sehingga karkas mencapai proporsi maksimal.

Domba potong yang belum matang memiliki kandungan lemak  yang sangat rendah. Sebaliknya, domba potong usia lanjut tubuhnya akan kelebihan lemak yang akan ditimbun di sekeliling alat pencernaan dan bagian pinggang. Sebagian akan memenuhi permukaan daging di bawah kulit yang membuat domba tampak gemuk dengan bentuk tubuh membulat. Kondisi semacam ini memberi kesan bahwa domba itu siap dipotong. Pertumbuhan tubuh domba secara keseluruhan dapat diukur dengan kombinasi antara pertambahan bobot dan besar badan. Besarnya badan domba dapat diukur melalui kriteria seperti lebar kemudi, lebar dada, dan kedalaman paha. Sehubungan dengan gelombang pertumbuhan ini, dikenal istilah “domba matang awal” dan “domba lambat matang “.

– Domba matang awal

Kelompok domba ini laju pertumbuhannnya sangat cepat dan memerlukan waktu pemeliharaan yang relatif singkat. Oleh karena itu, kelompok domba ini cocok untuk produksi daging sebagai ternak potong serta bisa digemukkan dan dijual lebih awal. Beberapa contoh domba ini antara lain southdown dan ryeland.

– Domba lambat matang

Kelompok domba ini memiliki laju pertumbuhan yang rendah sehingga memerlukan waktu yang lebih lama. Domba jenis ini kurang cocok untuk penggemukan dan memerlukan waktu lebih lama dan pakan dengan jumlah lebih banyak sehingga memerlukan biaya tinggi. Beberapa contoh domba ini antara lain lincoln, leicester, dan domba asli Indonesia.

 

Sumber: Buku Beternak Domba